Lihat ke Halaman Asli

Ceritaku tentang Indonesia

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Summer lalu, aku di invite oleh guru sekolah anakku untuk sharing tentang Indonesia. Dari pengenalan Indonesia secara umum, kebudayaan, mata uang, bendera sampai Garuda Pancasila. Tidak ketinggalan aku juga mengenalkan Nasi Tumpeng kepada mereka. Aku juga mengajarkan mereka bahasa Indonesia yang sederhana, yang sering kita temui sehari-hari.

Tidak mudah menceritakan tentang Indonesia yang luas dan kaya akan kebudayaan yang beraneka ragam ini kepada anak-anak usia sekolah dasar, karena mereka tidak terlalu mengenal negara kita dengan baik. Saat saya kasih lihat mata uang selembar seratus ribuan, mereka pada heboh, karena uang kita nilainya begitu besar, sedang mata uang di sini paling besar perlembarnya hanya 1000 dollar. Dan yang paling lucu tentu saja waktu saya memesan nasi tumpeng di warung Indo di bawa ke kelas untuk mereka coba, sungguh sulit mereka menerima makanan yang penuh bumbu dan rempah-rempah ini. Karena makanan di sini hanya berbumbu sederhana bawang putih dan jahe. Tidak bisa disembunyikan dari wajah mereka yang tidak suka dengan nasi tumpeng ini. Saya bercerita tentang keindahan Indonesia, dari bahasa daerah yang beratus-ratus, busana daerah yang beraneka ragam, lagu-lagu anak yang dulu terkenal sampai permainan tradisional. Tentu saya tidak bercerita tentang korupsi yang melanda hebat negara kita ini. Saya juga tidak membuka mulut tentang kerusuhan yang sering terjadi karena perbedaan. Karena ada pribahasa Cina yang mengatakan, keburukan yang ada dalam negera sendiri tidak perlu sampai tersebar di negara lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline