Lihat ke Halaman Asli

Dari Arya Wiguna “Demi Tuhan”, Fahri “Dosa Besar!”, Kini Munarman “…Anda”

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi preman ala Munarman di TV One (Foto: detik.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Aksi "][/caption] Kesemrawutan BALSEM kita sisikan dulu, Jokowi CAPRES? Juga kita kesampingkan dulu. Mari kita ke “insiden” MUNARMAN yang (lagi-lagi) bikin heboh. Dua hari sudah, nama jubir FPI yang katanya Front Perusak Islam ini menghiasi media massa, entah cetak, elektronik, maupun online. Jutaan masyarakat Indonesia, bahkan dunia tentu sudah mengetahui aksi tak terpuji yang dilakukan oleh bekas penggiat LBHI ini. Video Munarman yang menyiramkan air teh ke muka sosiolog UI, Tamrin Tomagola dalam acara talkshow Apa Kabar Indonesia Pagi di Tv One yang telah dipublikasikan di berbagai media, termasuk Youtube pun terus dibanjiri pengunjung. Byur!! Air teh yang mungkin telah bercampur liur (bekas minum) Munarman pun sontak disiramkan ke muka orang tua yang mestinya ‘dibela’ oleh para “Pembela”.  Tindakan ini tentu sangat memalukan dan mencoreng wajah agama yang selama ini memang terus dirusak oleh FPI. Ya, FPI adalah Front Perusak Islam “Byur!!!!”, atau "diam Anda diam..!!"…”Anda….byur (suara siraman air teh) atau apapun nanti yang bakal lebih menghebohkan mengikuti jejak sukses sang pendahulu, Arya Wiguna yang telah populer dengan “Demi Tuhan”-nya. Atau siapa tahu nanti bisa juga ngetop di-remix ala Jeremy Teti dengan “Saudara...BBM Campuran”-nya? Jangan lupa, beberapa hari sebelumnya, seorang anggota DPR yang juga ngaku “Pembela” partai yang mengusung slogan cinta, kerja, harmoni alias PKS juga telah mempertontonkan aksi sok “pembelanya”. Bagai artis (dadakan) Fahri Hamzah mempertontonkan sikap sok suci yang menuding KPK, “penyadapan adalah dosa besar!” Baik Munarman, Arya Wiguna, dan Fahri Hamzah adalah sama-sama “pembela”. Munarman katanya pembela Islam, Arya katanya pembela kebenaran (terhadap banyak istri Eyang Subur), dan Fahri yang juga katanya pembela korupsi sapi. Ketiga nama di atas sama-sama pembela. Tapi sayang, mereka salah jalan dan justru Islam yang dikenal dengan agama toleran, cinta damai telah dirusak oleh ketiga orang yang ngakunya Islam tersebut. Islam yang mengajarkan pemeluknya untuk selalu sabar, dan bahkan diuji selama sebulan penuh saat bulan suci Ramadhan untuk bisa besikap damai dan tahan hawa nafsu/emosi justru dipertontonkan dengan sikap tak sopan dan tak terpuji oleh ketiga nama tersebut. Aksi Munarman, jelas tak patut ditiru, itu lebih cenderung ke aksi preman yang tak tahu diri pula. Arya pun demikian. Emosi berlebihan sembari memukul meja dan berteriak “Demi Tuhan” adalah tak patut di pertontonkan. Sementara Fahri, antara takut kalau-kalau semua kader PKS diciduk KPK karena terlibat korupsi sapi, sehingga harus mengumandangkan ayat suci ‘bukan’ pada tempatnya. Duh! Demi popularitas mereka ‘rela’ merusak citra Islam. Sadarlah, sebelum memasuki bulan suci ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline