Lihat ke Halaman Asli

Limantina Sihaloho

Pecinta Kehidupan

No Trinity, No Credo

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_277922" align="alignleft" width="250" caption="Simbol Unitarian-Universalis (en.wikipedia.org)"][/caption] Tak Ada Doktrin Trinitas, Tak Ada Kredo di Unitarian-Universalis "Setiap orang nampaknya mempunyai agama di mana dia bisa merasa at home", kata seorang penganut Zen-Budhisme (yang sebelumnya adalah seorang Katolik) lima tahun yang lalu. Hari ini saya menyegarkan kembali pengetahuan saya yang sangat minim tentang Unitarian Universalis (UU). Seorang warga Amerika penduduk Manchester, Connecticut berbaik hati membawa saya ke Unitarian-Universalist Society di 153 West Vernon Street. Rumah ibadah mereka yang mereka namakan: Meetinghouse terletak di tengah rerimbunan hutan dekat jalan raya. Pertama kali saya mengenal apa itu UU secara sekilas lalu pada tahun 2003. Unitarian Church di Evanston, Illinois mengundang saya dan teman-teman saya untuk datang ke sana memberikan presentasi singkat tentang apa yang kami lakukan di Rogers Park, Chicago sebagai sebuah komunitas interfaith. Kemudian, di tahun 2005, kadang-kadang saya pergi ke First Unitarian Church di 5650 W. Woodlawn di Chicago. Di sini, saya menambah pengetahuan saya tentang Unitarian Universalis, mereka berbeda dengan gereja pada umumnya yang saya kenal sebab di sini, tidak hanya orang yang berlatarbelakang Kristen yang datang tetapi juga non-Kristen seperti Yahudi, Budhis, Muslim dan yang tidak percaya ada Tuhan (ateis). Unitarian Universalis bergabung pada tahun 1961. Universalis berdiri pada tahun 1793, Unitarian pada tahun 1825. Mayoritas anggotanya yang kini berjumlah sekitar 155.000 jiwa dari sekitar 340.000.000 penduduk Amerika. Bagi umat Kristen baik Katolik maupun Protestan (yang terdiri dari banyak denominasi itu), beragama tanpa doktrin Trinitas dan kredo bisa jadi merupakan hal yang tidak mungkin. Mana mungkin ada gereja yang menolak Trinitas dan Kredo (Pengakuan Iman Rasuli dan Nicea)? Teman yang membawa saya ke Unitarian Universalis di Manchester hari ini menjelaskan bahwa dia sebagai seorang Unitarian percaya pada Tuhan (God, Allah) dan para Universalis secara umum tidak percaya bahwa Tuhan itu ada. Walau begitu, mereka bisa bergabung sebagai sebuah komunitas. Di banyak tempat dan di dalam diri banyak manusia, tentu saja tidak mudah untuk bisa hidup berdampingan apalagi bersama antara orang yang percaya Tuhan ada dan orang yang percaya bahwa Tuhan itu tidak ada. Yang juga bisa terjadi, di antara orang-orang yang percaya Tuhan itu ada, mereka bisa saling bunuh demi yang mereka sebut Tuhan. Saya tidak begitu kaget mengetahui bahwa jumlah umat Unitarian Universalis hanya sekitar 155.000 dari sekitar 340.000.000 penduduk Amerika. Tidak banyak manusia yang bisa hidup dengan sebuah kemerdekaan berpikir dan beriman seperti umat Unitarian Universalis. Di antara mayoritas umat Kristen, doktrin Trinitas itu merupakan sebuah keharusan bahkan cenderung menjadi identitas utama. Di kalangan Unitarian Universalis, mereka bahkan, sepengetahuan saya tidak menyebut-nyebut nama Yesus sebagaimana terjadi dalam gereja-gereja pada umumnya. Di Unitarian Universalis, konsep keselamatan adalah saat ini, hari ini di sini, bukan terutama nanti setelah seseorang mati. Tak ada pengakuan iman sebagaimana di gereja-gereja yang pada umumnya kita kenal di sini. Semua kitab suci umat beragama dari segala abad mereka hargai demikian juga tokoh-tokoh penting dalam semua agama yang ada. Di sini orang belajar menggunakan nalar dalam beragama, tidak hanya percaya begitu saja tanpa penelaahan akal sebagaimana sering terjadi di gereja-gereja pada umumnya. Ilmu pengetahuan demi kemajuan dan kepentingan manusia menjadi salah satu hal yang bagi umat Unitarian Universalis penting dan mereka lihat secara positif.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline