Lihat ke Halaman Asli

Limantina Sihaloho

Pecinta Kehidupan

Kemenyan untuk Presiden

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemenyan Terancam Punah [caption id="attachment_39431" align="aligncenter" width="300" caption="Pohon Kemenyan (haminjon dalam bahasa Batak) di Tombak Haminjon Pandumaan-Sipituhuta terancam punah oleh ulah PT TPL dan pemerintah. (Foto oleh:LTS)"][/caption] Apakah SBY peduli terhadap rakyat yang menderita? Saya ragu, semakin ragu! Jauh dari Jakarta... Pandumaan dan Sipituhuta di Kabupaten Humbang Hasundutan Tombak Haminjon (Hutan Kemenyan) warga desa dirampas oleh PT Toba Pulp Lestari yang dulu bernama Indorajon alias Indorayon Kemarin dan hari ini saya lewat dari Porsea di mana pabrik bubur kertas Indorojan ini terletak Bau Sampai jauuuuuuuuuuuuuuuuhhhh..... Bauuu! SBY di Jakarta Mungkin kalau bau yang setiap hari harus dicium oleh warga Porsea sampai ke Jakarta Barulah SBY tahu bahwa PT TPL telah bikin bau lingkungan? Warga Pandumaan dan Sipituhuta telah ratusan tahun bergantung pada Hutan Kemenyan Dari generasi ke generasi Sebelum Indonesia merdeka; sebelum PT TPL ada di Porsea Negara kok malah mendukung perampasan sumber perekonomian warga negara? Penghianat! [caption id="attachment_39434" align="aligncenter" width="300" caption="Batang dan getah kemenyan di Tombak Haminjon warga Pandumaan-Sipituhuta. (Foto oleh: LTS)"][/caption] [caption id="attachment_39435" align="aligncenter" width="300" caption="Mengikuti petani kemenyan ke Tombak Haminjon. (Foto oleh: FS)"][/caption] [caption id="attachment_39436" align="aligncenter" width="300" caption="Di tengah Tombak Haminjon warga yang telah dibelah oleh jalan raya milik PT Toba Pulp Lestari. (Foto oleh: FS) "][/caption] [caption id="attachment_39438" align="aligncenter" width="300" caption="Gundukan kemenyan dan kayu alam di Tombak Haminjon milik warga Pandumaan-Sipituhuta yang ditimbun oleh PT TPL. (Foto oleh: LTS)"][/caption] [caption id="attachment_39439" align="aligncenter" width="300" caption="Warga Pandumaan-Sipituhuta di Tombak Haminjon mereka. (Foto oleh: LTS)"][/caption] [caption id="attachment_39441" align="aligncenter" width="300" caption="Warga dua desa (Pandumaan-Sipituhuta) menemukan alat-alat berat PT TPL di Tombak Haminjon milik mereka. (Foto oleh: LTS)"][/caption] [caption id="attachment_39442" align="aligncenter" width="300" caption="Haminjon dan kayu alam dibongkar dari Bumi di Tombak Haminjon milik dua warga desa Pandumaan-Sipituhuta. (Foto oleh: LTS)"][/caption]

Semua foto di atas terjadi pada awal Agustus tahun ini. Untuk membaca infomarsi yang lebih lengkap tentang foto-foto di atas, silahkan klik di sini:http://umum.kompasiana.com/2009/08/19/peran-pemerintah-dalam-proses-pemusnahan-kemenyan-di-tanah-batak/

Foto-foto di bawah ini berlangsung pada tanggal 17 Desember 2009, kemarin sore dalam rangka peringatan hari HAM internasional dan pemberian penghargaan kepada warga dua desa di Pandumaan dan Sipituhuta atas perjuangan mereka menegakkan hak-hak azasi mereka sebagai komunitas adat yang tidak terpisahkan dari lingkungan di mana mereka tinggal; dari Tombak Haminjon (Kebun Kemenyan) yang telah tiga abad lebih mereka jadikan sebagai sumber penghidupan.

[caption id="attachment_39445" align="aligncenter" width="300" caption="Warga dua desa Pandumaan dan Sipituhuta berkumpul di gereja (GKPI) merayakan peringatan HAM. (Foto oleh: LTS)"][/caption] [caption id="attachment_39446" align="aligncenter" width="300" caption="Anak-anak Pandumaan-Sipituhuta termasuk bayi ikut berpartisipasi. (Foto oleh: LTS)"][/caption] [caption id="attachment_39447" align="aligncenter" width="300" caption="Para ibu, tua dan muda turut hadir... (Foto oleh: LTS)"][/caption] [caption id="attachment_39449" align="aligncenter" width="300" caption="Wajah-wajah sedih dari warga negara yang tanah sumber penghidupan mereka (Hutan-Kemenyan)  dirampas oleh PT TPL dan Negara. (Foto oleh: LTS)"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline