Lihat ke Halaman Asli

There is Still Hope. Let's Grow Up and be Shiny

Diperbarui: 19 Desember 2015   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu pagi ini cuaca seperti hari-hari kemarin. Dingin dan gerimis. Bahkan di kota yang terbiasa akan cuaca yang panas terasa sejuk. Banyak orang memanfaatkan waktu liburnya dengan santai, mengisi waktunya dengan hobi, dan kumpul bersama keluarga. Kita sudah terbiasa akan hiruk pikuk. Oleh karena itu, mari rileks sejenak. Kali ini untuk menemani pagi yang indah dan hari beristirahat, artikel ini disajikan untuk membantu memulihkan kembali motivasi hidup. Materi boleh hilang, namun jangan sampai kita kehilangan TEKAD dan KEYAKINAN! Semua orang boleh memandangmu sebelah mata, namun pandanglah dirimu dengan mata KEYAKINAN! Bukan masalah bisa atau gak bisa, namun mau atau tidak! Ya, memang berat langkah pertama, banyak alasan untuk mundur. Namun, bertanyalah dalam diri, apa yang terjadi jika kita tidak MAJU

Mungkin diantara kita pernah mengalami saat-saat dimana kita merasa putus asa. Hal itu bisa diibaratkan kita berada di hutan. Kondisi yang gelap, jalan di depan tidak pasti, kapan bisa sampai ke tujuan, berputar ke belakang juga kelihatan mustahil karena sudah berjalan jauh. Ya, kita mulai kehilangan semangat, tekad, dan tujuan. Ketakutan, kekecewaan, rasa sakit merenggut hati. Kita berhenti di tempat, berpikir apakah keputusan yang di ambil tepat. Kita mulai ragu akan kemampuan kita. Kehilangan keyakinan menunjukkan kehilangan jati dirinya bagaikan terombang ambing di lautan lepas tanpa tahu tujuan yang jelas. Terkadang pemikiran sendiri yang suka melebih-lebihkan situasi, padahal sesungguhnya situasi tersebut ya sebagaimana apa adanya yang akan segera berlalu. Cobalah untuk hening sejenak menyatu bersama alam, tenang, dan rileks. Melalui ketenangan, kita bisa memandang kehidupan dengan lebih bijak dan tak jarang melahirkan kreativitas. Melihat dengan mendalam bahwa inilah tarian kehidupan. Kehidupan ya seperti ini, penuh lika liku dan kita harus memiliki kompas kehidupan sebagai petunjuk jalan, entah itu berupa ilmu, ketrampilan, sahabat, dll, karena kita bisa saja tersesat. Kompas kehidupan merupakan media yang membantu kita, namun yang peran besar adalah tergantung pada kemauan dan usaha diri sendiri. 

Keluarkan SEMANGAT bagai API membara yang membakar kemalasan kita. Memang tidak mudah, saya tahu jalan yang ditempuh tidak selalu mulus dan rata, seperti perjalanan ke gunung. Kita harus menempuh semak-semak, jalan bebatuan, penuh duri, kerikil, dsb. Terkadang kita pun bertemu jalan buntu. Ya, memang terlihat buntu, namun mungkin saja masih ada celah, masih ada harapan. Jadilah seperti air yang bisa mengalir melalui celah-celah bebatuan. Namun, jika memang tidak ada jalan, buat dan ciptakanlah JALAN yang bermanfaat bagimu dan makhluk lainnya. BERKREATIVITASLAH!

 Terkadang kita harus putar arah. Kita merasa membuang waktu dengan kegagalan dan kerugian. Tentunya diantara kita pernah mengalaminya. Ingatlah itu adalah proses tarian kehidupan ibarat bambu yang berayun-ayun diterpa angin, entah angin sepoi ataupun badai. Ia menikmati irama angin. Alhasil, ia menjadi bambu yang kuat, kokoh, dan tak patah karena sifatnya yang lentur dan luwes dalam menghadapi segala fenomena yang terjadi. Begitulah sikap kita seharusnya. Terus maju disertai perbaikan kualitas diri sampai akhirnya kita melihat cahaya. Tanpa disadari kita menjadi CAHAYA tersebut dan selanjutnya memberikan cahaya harapan bagi mereka yang sedang meraih impiannya, kepada sesama dan dunia.

Apakah Anda tahu mawar begitu indah, namun ada duri dibalik keelokannya? Begitupula dengan hidup, kita harus melampaui duri-duri kehidupan dan mekar dengan indahnya tatkala cahaya dan hangatnya mentari menyapa kehidupan. Tersenyumlah dalam menerima segala proses yang terjadi karena itu merupakan tarian kehidupan. Tidak ada yang namanya kaum elit ataupun buangan. Itu hanyalah ciptaan pemikiran manusia yang terkondisi. Apakah Anda tahu semua makhluk itu unik? Entah itu hewan ataupun tumbuhan. Begitupula dengan manusia. Kita tidak harus menjadi orang lain untuk menjadi sukses. Sukses diukur melalui minat yang kamu tekuni dan hasilnya bisa bermanfaat bagi makhluk lain dan alam. Apakah Anda tahu, jika pohon pinus tumbuh di pantai, sedangkan pohon kelapa tumbuh di pegunungan, apa jadinya? Apakah pohon tersebut bisa tumbuh dengan baik? Tidak! Pohon kelapa tumbuh di pantai dan bisa bermanfaat, begitupula pohon pinus yang tumbuh di pegunungan.

Oleh karena itu, jadilah diri sendiri. Tidak perlu malu. Apakah dandelion malu dengan dirinya yang hanya tumbuh di pinggiran selokan? Apakah ia iri dengan mawar? Apakah mawar membenci durinya? Terimalah diri apa adanya, terima kekurangan dan kelebihan yang ada, terus memperbaiki diri dan meningkatkan potensi. Berjuang dengan ulet dan sabar. Semuanya punya peran masing-masing, inilah yang menjadikan kita semua unik dan indah. Sampai akhirnya Anda bisa mekar menjadi bunga yang indah dan mewarnai hidup ini. Tugas kita adalah terus menggali minat dan potensi kita sampai akhirnya menjadi master dalam bidang yang ditekuni dan tentunya bermanfaat bagi banyak makhluk. Ketika kita puas dan bahagia akan hasil karya kita, inilah yang baru dinamakan SUKSES! Terkadang kita tidak tahu bahwa kita punya kapasitas dan kemampuan dalam suatu bidang sebelum kita mencobanya. Yang lebih tahu akan dirimu adalah dirimu sendiri. Kenali dirimu dengan baik dan segera bangun dari mimpimu. Raihlah apa yg menjadi IMPIAN mu dan HIDUP lah dengan mewujudkannya dalam dunia nyata! There is still hope, though small but it will grow up and shiny... Never never give up. If you fall 7 times, rise up 8 times 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline