Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia terhitung sudah delapan bulan lamanya. Seluruh pola kidupan masyarakat secara dratis diubah dan dikontruksi ulang. Namun, harapan baru muncul ketika beberapa hari lalu, Presiden Indonesia, Joko Widodo, mengumumkan bahwa vaksin covid-19 akan dibagikan secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Beliau menghimbanu kepada setiap Pemerintah di daerah agar memberikan vaksinasi covid-19 gratis tanpa syarat kepada seluruh masyarakat serta tidak berkaitan dengan keatifan warga pada BPJS Kesehatan yang dimiliki dan untuk warga yang tidak memiliki BPJS Kesehatan dapat juga mendapatkan vaksin covid-19 secara gratis. Presiden Joko Widodo juga mengumumkan bahwa, suntik vaksin covid-19 pertama kali dilakukan kepada dirinya. Hal tersebut dilakukan oleh beliau dengan aksud, agar masyarakat percaya bahwa vaksin covid-19 aman bagi tubuh.
Dapat dilihat bahwa program penyuntikkan vaksin covid-19 merupakan prioritas utama Pemerintah Indonesia untuk masyarakat saat ini. Pelaksaan penyuntikkan vasin-covid 19 juga akan dilakukan secara bertahap untuk setiap daerah. Namun, apakah dengan menyuntikkan vaksin covid-19, masyarakat bebas dari virus covid-19 dan pandemi virus covid-19 telah berahkir?
Hingga kini, vaksin covid-19 masih dalam tahap penelitian oleh BPOM untuk memastikan apek keefektivitasnya dan kemaanannya. Meskipun vaksin covid-19 sudah ada untuk setiap negara, hingga kini belum ada negara yang mengumumkan bahwa pandemi covid-19 berahkir setelah menyuntikkan vaksin covid-19 kepada warga negaranya. Vaksin covid-19 yang sudah ada tersebut, belum tercatat sebagai 100% aman dari paparan virus covid-19.
Diperlukan adanya kompromi antara Pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, makan makanan bergizi, berolahraga, menjaga kesehatan jiwa dan mental. Vaksin covid-19 yang akan diberikan untuk setiap masyarakat tidak menjamin pandemi virus corona akan tiba-tiba hilang dari Indonesia.
Pandemi akan terus terjadi hingga ahkir tahun 2021 atau bahkan 2022 jika masyarakat Indonesia tidak dapat berkompromi dan membantu Pemerintah untuk dapat tetap mengenakan masker ketika bepergian dan menjaga jarak dengan orang lain. Begitu juga dengan Pemerintah yang tetap menggencarkan mengenai protokol kesehatan dan perlu adanya untuk sosialisasi bahwa vaksin covid-19 bukan sebagai berahkirnya pandemi covid-19 di Indonesia.
Adanya program disuntikkan vaksin covid-19 bukan serta merta kita, masyarakat Indonesia, untuk meninggalkan dan melalaikan protokol kesehatan mengingkat kembali bahwa Indonesia zona merah untuk pandemi covid-19 ini.
Vaksin merupakan cairan yang mengandung zat-zat yang dibuat dan diciptakan untuk tubuh agar terangsang kekebalan tubuh dari suatu penyakit. Dapat diketahui dari pengertian vaksin bahwa, vaksin covid-19 tidak menghindarkan tubuh dari infeksi. Tubuh juga perlu dirawat dan dijaga agar ketika penyuntikkan vaksin covid-19 tubuh dapat menerima dengan baik dan memproses vaksin tersebut.
Setelah disuntikkannya vaksin covid-19 untuk tubuh, masyarakat perlu mengingkat kembali protokol kesehatan yang sebagai mana sudah disosialisasikan pada awal masa pandemi covid-19 di Indonesia.
Protokol kesehatan berupa mencuci tangan dengan air mengalir atau dapat dimbuhi dengan hand sanitizer. Terutama pada tempat-tempat umum, restaurant, dan hotel untuk menyediakan peralatan cuci tangan yang lengkap untuk menghimbau masyarakat tetap menjaga kebersihan tangan. Bukan hanya kebersihan tangan dan menjaga jarak yang perlu untuk tetap dilakukan, namun tetap mengenakan masker kesehatan atau non kesehatan yang dapat dicuci kembali.
Adanya kompromi antara masyarakat dan Pemerintah Indonesia, cukup membantu pekerjaan para tenaga kesehatan di rumah sakit dengan berkurangnya pasien yang terjangkit virus covid-19.