Setiap negara memiliki cara dan metode yang berbeda untuk membangun identitas budaya. Seperti Korea Selatan yang memiliki minuman khas tradisional mereka yang terbuat dari feses atau kotoran anak-anak yang berusia 4-7 tahun.
Bagi warga yang bukan berasal dari Korea Selatan, agak terdengar aneh, jijik dan tak lazim jika minuman tradisional tersebut terbuat dari fermentasi kotoran anak, namun Korea Selatan mempercayai bahwa minuman tradisional tersebut dapat menyembuhkan patah tulang, memar atau trauma jatuh. Korea Selatan menyebut minuman fermentasi kotoran dengan sebutan "Ttongsul"
Ttongsul berasal dari kata "ttong" yang artinya kotoran dan kata "sul" yang artinya minuman alkohol. Kotoran anak-anak usia 4-7 tahun, dikumpulkan dalam wadah, dicampurkan dengan air lalu di fermentasikan pada suhu 30-32 derajat celcius, selama 24 jam. Setelah 24 jam adonan kotoran tersebut dicampurkan dengan minuman beras beralkohol dengan kadar 9%. Ttongsul memiliki dominan rasa asam yang khas. Dr. Lee Chang Soo melalui laman www.vice.com menjelaskan bahwa ttongsul adalah murni minuman yang bermanfaat baik bagi tubuh.
Sayang sekali minumam tradisional, ttongsul, sudah ditinggalkan sejak tahun 1960an karena kemajuan teknologi dalam bidang kedokteran dan keperawatan. Hanya beberapa masyarakat lanjut usia yang masih mengkonsumsi ttongsul untuk kesehatan dan penyembuhan. Dapat dikatan, kini ttongsul adalah minuman langka khas Korea Selatan.
Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda penasaran dan ingin mencoba minuman arak tradisional Korea Selatan untuk kesehatan dan penyembuahan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H