Tidak ada salahnya bukan, ketika kita memberikan senyum kepada orang yang dikenal maupun tidak dikenal. Sebuah senyuman dipersepsikan sebagai simbol keramahan.
Persepsi tersenyum sebagai simbol keramahan, muncul dari realitas sosial dan dimaknai dengan pesan melalui indra. Persepsi merupakan cara seseorang untuk memahami dunia. Sebuah persepsi terbentuk dari budaya yang dilihat seseorang melalui indranya yang mana akan dimaknai sebagai sebuah pengetahuan. Dilihat dari penjelasan tersebut, bahwa persepsi memiliki sifat subjektif.
Begitu pula dengan persepsi masyarakat Rusia tentang senyum. Rusia memiliki persepsi dan budaya yang berbeda dengan negara lain. Masyarakat di Negara Rusia memaknai, tersenyum kepada orang tidak dikenal merupakan hal yang tidak biasa. Memberikan senyuman kepada orang lain merupakan hal aneh, dianggap merayu, dan mencari perhatikan.
Seseorang harus memperkenalkan diri dahulu, memulai pembicaraan lalu bisa tersenyum satu sama lain. Budaya tersebut tumbuh karena masyarakat Rusia terbiasa dengan perasaan waspada. Rusia sering kali menghadapi agresi dari luar, sehinga masyarakat Rusia mengembangkan sikap kebiasaan untuk waspada dan tidak mudah percaya dengan orang lain yang tidak dikenal.
Dari kebiasaan bersikap waspada itulah muncul persepsi bahwa senyum tidak untuk semua orang. Terdapat peribahasa yang disepakati masyarakat Rusia, "Tersenyum Tanpa Alasan Adalah Tanda Kebodohan"
#kabuajy05
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H