Lihat ke Halaman Asli

Lily Setiawati Utomo

TERVERIFIKASI

Penulis Puisi, Nominee Best in Fiction Kompasianival 2023

Memeluk Ular

Diperbarui: 29 Desember 2023   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

" MEMELUK ULAR "

Tibalah di ujung malam tuan,
duduklah ia di tepi jalanan sebuah kota,
diantara suasananya yang telah sepi,
keheningan yang mulai nampak lengang,
karena malam telah lama datang bersua,
mengiringi dinginnya di sela rintik hujan,
tersembunyilah nafsu berselaput tipis,
pakaian terbuka minim seadanya,
menunjukkan bisikan gelora birahi,
di lekuk aduhai kegairahan tubuhnya,
yang ia pikir terlihat kemolekannya,
dan elok bagi ia yang terpana buaian,
kumpulan yang dianggap bentuk keindahan,
namun menyembunyikan bisa di dalamnya,
di alunan percikan cinta yang ditawarkan,
dekap kehangatan yang ditebarkan,
suara manis memikat bujuk rayuan,
bibir merah menarik kata penuh simpati,
hasrat dalam hati rasa memiliki sesaat,
untuk memeluk ular dibalik selimut,
siapa yang terlena akan memanggilnya.

Mojokerto, 29 Desember 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline