Lihat ke Halaman Asli

Ambuyat di Brunei

Diperbarui: 6 November 2016   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Kala mengadakan perjalanan budaya dan sastra
ke utara Borneo (Kalimantan), Brunei Darusalam
bersama PENAMA (Persatuan Penulis Melaka Malaysia)
Saya menikmati Ambuyat,
yang terbuat dari sagu
makanan traditional di Brunei dan Kota Kinabalu

Tampak bentuk sagunya agak berbeda
dengan sagu yang ada di Jakarta,
yang berwarna bening, putih jernih dan licin.
Sagu untuk membuat Ambuyat
di Kota Kinabalu maupun Brunei,
agak kasar dan warnanya tidak terlalu putih jernih.

Sebelum Menikmati Ambuyat yang dihidangkan panas2
bersama gulei ikan (asam pedas)
kami ikut berpartisipasi membuat Ambuyat
dengan cara
tepung sagu disiram air panas sedikit demi sedikit.
serta diaduk (dikacau)

Ambuyat yang hingga kini masih populer di Sabah Malaysia
maupun di Brunei Darussalam,
termasuk makanan pokok (seperti nasi) di masa lalu di sana.

foto : saat membuat Ambuyat di Brunei Darusalam (2014)
dan foto Ambuyat (di mangkuk putih)
kala pameran Satu Daerah Satu Industri di Melaka (2015)

dokumentasi pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline