Lihat ke Halaman Asli

Lily Ong

Menikmati indahnya Keselarasan

Saudagar Kelapa yang Mencari Kopyor

Diperbarui: 13 Februari 2020   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan pedagang kelapa walaupun punya kepala (photo by: widiantoHdidiet)

Seorang saudagar kaya raya yang menumpuk kekayaannya sebagai pengepul kelapa hijau, mendadak bermaksud berganti haluan menjadi pengepul kopyor yang katanya lebih menguntungkan.

Tidak ada yang salah sih dengan pencarian tersebut. Hanya saja, banyak banget yang terbuang dari pencarian serupa itu.

Kadang penyadaran akan ladang, kita dapat menghasilkan lebih daripada apa yang kita cari.

Banyak "kata orang" di sekitar kita, yang menggambarkan suatu keadaan maya yang sangat meyakinkan dan menjanjikan. Which is proses pencarian keadaan maya tersebut, membuat kita kehilangan waktu, kesempatan, dan so pasti uang yang kita miliki.

Kata 'Maya' di sini belum nyata, bahkan belum kita liat dan rasakan tingkat keberhasilan, kesuksesan, atau hal nyata darinya.

Sebagai manusia sempurna yang diberikan kecerdasan, masih bisakah kita mengikuti arus 'Maya' tersebut?

Dewasa ini dengan berkembangnya teknologi, kita membaca, melihat, dan mendengarkan berita yang selalu dan selalu tentang 'Kata Orang'. Banyak yang meninggalkan logika dan pengalaman pribadi, demi mengejar sesuatu yang masih ambigu.

Kadang kita menghakimi suatu berita, yang saat kita baca, kita sudah punya pemahaman atau kesimpulan sendiri. Tapi begitu membaca kolom komen, eh kok kita ikut arus komen terbanyak.

Ehmm.. Kembali ke ladang kita...

Untuk menggarap ladang kita sendiri, kita sudah punya perhitungan dan pemahaman bahkan pengalaman mendalam akan hal itu, sedangkan 'Kata Orang' alias 'Maya' masih merupakan angan-angan, bahkan anggapan orang lain. 

Dulu... Jaman masih duduk di bangku sekolah, gue itu bukan anak yang alim. Oh ya.. Gue dulu tipe anak gaul yang waktu belajar, dipakai untuk keluyuran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline