Liburan cuti bersama baru saja dimulai. Hari raya Idul Fitri di depan mata. Tetapi apa yang harus dipersiapkan untuk menjamu para tamu yang akan datang bersilaturahmi ke rumah masih terkonsep rapi di kepala.
Sudah menjadi tradisi bahwa kita harus menghargai setiap orang yang datang berkunjung. Hari Lebaran adalah momen hari kemenangan bagi setiap umat Islam setelah berpuasa selama sebulan lamanya dan sebagai momen untuk saling memaafkan antar sesama manusia.
Setiap keluarga pasti mempunyai hidangan khas yang siap untuk menjamu semua sanak saudara yang berkunjung. Tradisi keluarga kami belum lengkap rasanya Lebaran tanpa ketupat dan opor ayam. Hukumnya wajib dan tidak ada tawar menawar.
Tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah kue-kue dan minuman sebagai suguhan. Berhubung THR belum sampai ke tujuan karena perjalanan yang dilaluinya terlampau jauh dan berkelok-kelok, sedangkan hari kemenangan sudah semakin dekat. Saya akan membuat kue tradisional khas Alor yang simpel dan sederhana. Kue ini merupakan warisan dari nenek, kepada Mama dan diteruskan kepada saya secara turun temurun.
Kue kering dengan cita rasa khas. Tidak membutuhkan banyak bahan dan biaya serta cara membuatnya pun mudah.
Pasti ada yang penasaran dengan apa yang akan saya buat nanti. Siapa tahu mungkin ada yang bisa mencobanya di rumah sebagai camilan hari raya juga
Kebetulan ada sisa kacang hijau untuk kolak yang lumayan bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan kue kering ini.
Bagi orang Alor disebut dengan nama "Putu Kasa" . Putu artinya hangus dan Kasa artinya Kacang. Kuenya hangus dong, bagaimana rasanya?
Apalah arti sebuah nama kata pepatah. Tidak semua yang jelek atau buruk itu tidak baik tetapi jika kita terima dengan ikhlas pasti terasa bedanya.