Akhirnya sampai juga di hari Sabtu terakhir bulan Maret 2023. Tak ada yang istimewa atau pun aneh dengan hari ini. Suasana yang berbeda karena sedang berada dalam bulan puasa.
Seperti biasa setelah sholat Subuh, saya membereskan pekerjaan rumah yang tertunda. Sambil mendengarkan musik religi yang dimainkan oleh anak-anak. Ada kenikmatan tersendiri saat mendengarkan sholawat nabi yang dinyanyikan oleh "Maher Zain" saat menyanyikan "Rahmatun Lil'alamiin" begitu syahdu dan menggetarkan kalbu.
Kebetulan pula hari ini kami sudah kembali ke aktivitas normal yakni bersekolah. Liburan awal puasa telah berakhir. Berhubung pula akhir pekan, kami ke sekolah untuk persiapan ujian tengah semester kelas 10 dan 11 hari Senin nanti. Untuk kelas 12 sudah selesai dilaksanakan sejak pertengahan bulan Februari. Kini mereka sedang menjalani Uji Kompetensi Keahlian.
Tiba-tiba Indra pendengar saya menangkap suara yang begitu indah. Lagu "Ramadhan Tiba" yang begitu familiar dipopulerkan oleh "Mas Opick" mengalun merdu dengan syahdunya. Lirik lagu tersebut sudah begitu terkenal di kalangan semua masyarakat Indonesia. Saya pun tanpa sadar ikut berdendang dengan suara yang pas-pasan.
Tetapi kenapa koq liriknya berbeda dengan apa yang saya ucapkan. Yang terdengar adalah Ramadhan kita, Ramadhan kita, Marhaban Ya Ramadhan, Marhaban Ya Ramadhan....
Setahu saya Ramadhan tiba, bukan Ramadhan kita.
Ternyata oh ternyata, lagu itu sudah diganti liriknya ke dalam bahasa Jepang. Makanya beda bunyi dan liriknya.
Saya pun mencoba lebih dekat ke layar televisi untuk mengecek apakah pendengaran saya terganggu dan ternyata hampir semua bagian lagu diganti liriknya kecuali Marhaban Ya Ramadhan.
Ada perasaan istimewa, haru dan bahagia. Karena biasanya setiap lagu yang booming itu hanya diubah liriknya ke dalam Bahasa Inggris. Tetapi mendengar lagu ini dinyanyikan dalam Bahasa Jepang, saya merasa ada yang unik dan menarik. Secara tidak dan tanpa sadar saya langsung bisa berkata-kata bahasa Nippon.
Saya jadi teringat kisah sejarah di mana salah satu Wali Songo yakni Sunan Kalijaga menyebarkan ajaran Islam dengan menggunakan tembang Jawa. Ajaran Islam menyebar dengan cepat ke seluruh tanah Jawa.Syiar dan syair yang indah telah memberikan kedamaian dan ketenangan jiwa.
Penyayinya adalah dua orang gadis cantik bernama "Foryska dan Saskia". Perwakilan generasi milenial ini dengan penuh semangat menyanyikan lagu "Ramadhan Tiba, versi Jepang tanpa beban. Bertepatan dengan momen spesial Ramadhan yang penuh berkah. Insyaallah cara ini mampu membangkitkan semangat Generasi Muda Islam untuk berkarya dan lebih mencintai Allah dan RasulNya.
Kalabahi, Ramadhan Day 3