Jelang Magrib gema suara anak-anak mengaji, ngak kerasa berlinang air mata teringat sewaktu remaja waktu itu, akan indahnya mengaji di temani api obor dari bambu, mendatangi rumah guru mengaji. Meski tak secanggih di era ini, kenangan itu masih melekat selalu di hati hingga kini.
Saat modernisasi saat ini, dimana kecenderungan remaja maupun anak-anak lebih menghabiskan waktu dengan bermain headphone, dan lupa waktu, namun di beberapa kalangan masih melakukan mengajar mengaji, salah satunya di masjid nurul khairiyah jalan veteran dentuman mengaji terus berkonandang.
"Alhamdulillah, hal ini membuat teduh hati ini sembari teringat akan mengaji,"alif,"ba,"ta ,"a" dengan metode guru mengaji sewaktu itu mengajar kan mengaji dan menghafal Ayat-ayat suci Al Qur'an.
Momen mari mengaji dan mengenal Al Qur'an masih terus dilakukan dari taman kanak-kanak, hingga sekolah agama. Hal ini menjadi wadah menempah generasi bangsa yang bertaqwa dan beriman. Sesuai dambaan orang tua terhadap anak.
Disisi lain derasnya laju perkembangan teknologi dengan jutaan aplikasi juga adanya dampak positif maupun berdampak negatif, sehingga orangtua harus lebih hati-hati untuk mengawasi putra/i nya agar jangan terjerumus dengan hal-hal negatif, semisal bermain geme online yang bersifat judi.
Suara komandan mengaji di waktu sore menjelang maghrib, adalah momen yang penuh indah dan bisa kita rasakan, "kita harapkan," sehingga para remaja bisa berada di masjid maupun rumah guru mengaji untuk melaksanakan sholat maghrib dan belajar membaca Al Qur'an.
Dengan bergeser nya,"Moralitas Generasi Bangsa, "juga menjadi sorotan untuk perkembangan yang ada di zaman ini, sederetan kasus-kasus yang luput dari akhir hidup, yang dulunya itu menjadi tabuh dan kini, menjadi biasa tanpa adanya pembatasan dan pengawasan, sehingga hal ini juga menjadi tindak kejahatan dari berbagai kasus yang saat ini marak terjadi.
Untuk itu, mari kita terus mengawasi putra-putri kita, untuk selalu mendekatkan diri kepada Alloh SWT, sehingga generasi bangsa bisa mampu berdiri dan menjalani kebenaran hidup dan menjahui segala larangan yang ada.
Penulis : Lili Suheli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H