Lihat ke Halaman Asli

The One Syndrome dalam Romantika Percintaan

Diperbarui: 3 Maret 2021   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik.com/master1305

Sebelumnya apakah teman-teman khususnya perempuan sudah ada yang tahu apa itu the one syndrome? The one syndrome adalah dalam suatu waktu tertentu hanya ada satu cowok yang bisa memenuhi kriteria kamu. Dan juga hanya ada satu cowok yang bisa memahami mu sepenuhnya.

Apakah benar seperti itu? 

Tentu saja tidak! Memang akan ada satu cowok yang tepat untuk kamu, tetapi hanya di suatu masa tertentu. Misalnya, ketika SMA pasti ada satu cowok yang kamu suka. Dan biasanya cowok ini dianggap oleh perempuan sebagai The One.

Selesai SMA, masuk kuliah dan menemukan cowok anak kampus lain. Dia keren, pintar, baik, ganteng, perfect dan itu menjadi the new one.

Selesai kuliah, kemudian bekerja dan bertemu lagi dengan cowok lain yang lebih keren, lebih dewasa, lebih pintar, dan ini menjadi the other one.

Ternyata the one itu tidak pernah benar-benar ada. Karena the one akan terus bergeser seiring bertambahnya waktu. Kamu tidak akan sibuk mencari the one yang baru lagi, tetapi justru akan sibuk mencari the last one.

The one syndrome ini tentu akan selalu berulang terus seperti itu. Tidak akan pernah ada the one, karena akan selalu muncul yang baru. Jadi, untuk kamu terutama perempuan jangan berhenti di sana.

Namun, namanya juga perempuan dan mereka sering berkata seperti ini. "Tapi aku gak pernah ketemu sama cowok yang sesayang ini." Eh tunggu dulu, emang sayangnya seperti apa sih? Tentu jawabannya akan sangat beragam. Mungkin sayangnya karena selalu menemani nonton, suka diberikan hadiah, suka dibelikan cokelat, kalau sakit selalu ada memani, pokoknya segalanya deh

Kalau memang sayangnya seperti itu, bukannya memang itu yang dilakukan setiap cowok? Iya kan! Bukan hanya itu saja, karena memang semua orang pun melakukan hal itu. Lalu, kenapa itu menjadi sangat spesial? Karena perempuan perlu orang lain untuk menjadikannya merasa bahagia.

Apakah kamu mungkin termasuk the one syndrome?

Cara paling mudah untuk bisa menghapuskan the one syndrome ini ternyata dengan memiliki banyak pilihan. Punya banyak gebetan yang selalu siap setiap saat kamu perlukan. Kalau memang single, coba untuk memiliki banyak gebetan bukan hanya satu saja.

Kenapa harus punya banyak? Karena ketika update story di WhatsApp dan dia gak ngerespon bahkan gak melihat story kamu udah mau 12 jam, padahal doi online. Waktu kamu habis seharian hanya untuk mendapatkan respon dari doi. Dan mungkin sampai update story lagi, doi masih tidak memberikan respon apapun. Ya itulah risikonya kalau hanya punya satu gebetan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline