Lihat ke Halaman Asli

Lilis Mastul

Guru SD, yang ceria, semangat dan kekinian

Tak Berdaya dengan "Kejutan" Harga

Diperbarui: 28 Februari 2022   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ketika melihat siaran televisi yang memberitakan bagaimana antrian minyak goreng  para emak-emak  ditempat yang menyiapkan minyak goreng dengan harga murah. mereka berdesakan dan antri. sedih sekali melihatnya. mereka harus berjuang demi 1 liter atau 2 liter  minyak goreng. para emak-emak ini mengeluh tapi tidak tau harus berbuat apa.

bahkan beberapa waktu yang lalu minyak goreng sempat langka, sehingga membuat kaum emak-emak dan para pedagang yang bersinggungan langsung dengan minyak goreng jadi sedikit panik. banyak yang ingin membeli dengan jumlah banyak dengan alasan buat stok. bila terus sulit dan susah dicari si minyak goreng ini pasti membuat semua jadi panic buying.

masalah minyak goreng masih hangat dan belum juga normal harganya, sudah ada lagi yang membuat emak-emak jadi tambah pusing, makanan pendamping nasi yang sangat dekat dan sangat populer disemua kalangan ini tiba-tiba harganya naik. ya.. siapa yang tidak kenal tempe dan tahu, dua sejoli ini tiba-tiba ikut-ikutan naik harga juga.

para emak-emak tidak mengerti dan tidak paham sebab harga tempe dan tahu naik harganya, yang mereka tahu mereka harus merogoh uang belanja makin dalam, mengirit seirit mungkin semua pengeluaran. rasanya makin berat beban para ibu rumah tangga ini mengatur dan mengelola keuangan. cuma bisa tambah ngomel seperti kebisaan mereka.

Lengkap sudah.. minyak goreng harganya naik, tempe dan tahu juga ikutan naik harganya. bahkan harga daging sapi pun ikutan merambat naik, para pedagangnya mulai demo dengan tidak berjualan. entah harga bahan pokok apalagi yang akan ikut naik. para konsumen hanya bisa menunggu kejutan apalagi yang akan membuat terkejut dengan harga yang melambung.

Belum memasuki bulan Romadhon saja harga sudah merambat naik, bagaimana jika Bulan Romadhon dan Hari Raya sudah datang, harga apa lagi yang akan membuat para emak-emak dan konsumen jadi bingung.

harga-harga bahan pokok bisa jadi membumbung, tetapi tidak berdaya dan hanya mengikuti saja. pasrah dengan semua kenaikan-kenaikan harga yang mungkin semakin membuat konsumennya panik.

semoga saja ada solusi dan cara terbaik sehingga kenaikan harga-harga bahan pokok yang sering membuat shock ini bisa diatasi secara nyata. bukan hanya ditingkat kota tetapi yang ada dipedesaan dan kampung-kampung juga merasakan solusinya. 

Bukan hanya kenaikan harganya saja yang terasa sampai ke desa-desa dan kampung-kampung, tetapi solusi dan realisasi nyatanya pun harus merata dirasakan. 

Sudah cukup masyarakat merasakan kejutan demi kejutan dengan harga-harga yang silih berganti naik harga. setiap harga naik selalu membuat terkejut. kalo kejutannya  semua harga jadi murah dan berlimpah sih masyarakat pasti menyambut gembira ria, tetapi bila sebaliknya yang terjadi, pasti membuat masyarakat jadi tak berdaya.

Semoga para emak-emak dan masyarakat segera mendapat harga-harga kebutuhan sehari-hari dengan harga yang wajar, murah dan stok berlimpah. semoga si cabe, si bawang, si tomat dan bahan lainnya tidak ikutan membumbung tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline