Lihat ke Halaman Asli

Lilis Indriyani

Mahasiswa Pendidikan Akuntansi / Universitas Negeri Semarang

Ingin Memulai Bisnis Jual Es Teh Tigaribuan? Antisipasi Apa Saja Manajemen Risikonya

Diperbarui: 19 Desember 2023   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di cuaca yang panas seperti sekarang ini, es teh menjadi salah satu pilihan untuk melepaskan dahaga. Dengan harga yang terjangkau, es teh menjadi pilihan praktis saat cuaca panas. Hanya dengan mengeluarkan uang sebesar Rp. 3.000, pembeli sudah mendapatkan es teh dengan ukuran cup besar.  Fenomena ini mengakibatkan banyaknya penjual es teh yang muncul di berbagai tempat. Ada banyak merek minuman es teh dengan harga terjangkau yang tersedia.

Industri makanan dan minuman terus menerus menghasilkan produk-produk baru yang sedang tren  sehingga menimbulkan persaingan yang ketat antar perusahaan dan  menimbulkan risiko yang harus dihadapi. Tidak terkecuali bagi bisnis es teh yang sedang banyak diminati. Oleh karena itu,  manajemen risiko diperlukan untuk berhasil menjalankan bisnis tersebut.

Pengertian dari manajemen risiko yaitu upaya untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan risiko pada seluruh aktivitas bisnis dengan tujuan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi yang lebih besar. Dengan  memahami manajemen risiko diharapkan dapat mengurangi potensi kerugian atau bahkan dapat menciptakan peluang keuntungan bagi perusahaan. Proses identifikasi masalah dan pengambilan keputusan terhadap risiko yang ada akan lebih mudah.

Ada berbagai risiko yang mungkin dihadapi dalam industri makanan dan minuman. Seperti risiko kesehatan, risiko pemasaran, risiko operasional, risiko sumber daya manusia, dll.

Dengan banyaknya persaingan dalam bisnis es teh ini, risiko pertama yang perlu diperhatikan adalah risiko pemasaran. Risiko ini yang paling sering timbul. Risiko ini meliputi kegiatan promosi, persepsi dari pelanggan, harga produk, strategi pengelolaan lokasi. 

Selanjutnya adalah risiko operasional, bahan baku yang digunakan serta distributor yang berbeda-beda dapat menimbulkan risiko. Kenaikan bahan baku, bahan yang mudah rusak, serta masa kadaluarsa bahan baku. 

Risiko lain yang tidak bisa dihindari yaitu mengenai sumber daya manusia. Hal ini termasuk pada kualitas pegawai. Keterbatasan sumber daya manusia, kesalahan dalam melakukan pekerjaan merupakan risiko yang perlu diantisipasi. 

Risiko keempat adalah risiko keuangan. Dalam menjalankan bisnis usaha, perlu diperhatikan mengenai aspek keuangan bisnis, seperti modal yang dikeluarkan, laba yang akan diperoleh, harga bahan baku, gaji karyawan, serta risiko mengenai pengeluaran tidak terduga yang mungkin bisa timbul dalam operasional bisnis. 

Risiko kelima adalah risiko mengenai kebersihan. Usaha yang bergerak di bidang makanan/minuman perlu memperhatikan tingkat higienitas atau kebersihan baik dalam tempat usaha, maupun produknya. Kita tahu bahwa industri makanan dan minuman merupakan industri yang  terus eksis dan  tidak pernah ada matinya,  dimana makanan dan minuman sudah menjadi kebutuhan pokok  manusia. Produk makanan atau minuman tidak hanya enak dan bergizi tetapi juga baik untuk kesehatan. 

Dengan mengantisipasi dan memahami manajemen risiko yang dapat timbul dalam menjalankan suatu bisnis usaha. Diharapkan dapat memaksimalkan kinerja dan tujuan dari usaha itu sendiri. Sehingga penting bagi pemilik dan semua komponen usaha untuk memahami pentingnya manajemen risiko dalam suatu perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline