Lihat ke Halaman Asli

Puisi Sebaris

Diperbarui: 13 Mei 2024   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.dakwatuna.com/

Hanya berdiam
Termangu dalam dunia yang berisik
Membiarkan tiap-tiap kisah tertulis dalam kertas
Mengalir oleh alur yang telah ditetapkan Tuhan

Membeku dalam setiap musim yang berganti tak menentu
Membiarkan angin menyeruak lewat kulit yang dingin
Mendesir dalam darah yang terus mengalir
Mendesah dalam diam, hampa

Terpaku dalam tatapan yang kosong
Membisu dalam ruang di sudut hati
Dalam satu helaan napas
Bisikan kecil dari hati menyusuri seluruh jiwa

Dunia semakin kabur untuk dilihat
Suara semakin jauh untuk didengar
Berjuta orang mengejar mimpi dalam harap
Namun, orang tua di balik jendela yang rewot itu
Menulis sebaris puisi untuk Tuhan

"Tuhan, Ini sudah terlalu lama untuk hidup yang kosong"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline