Ketika kami pindah rumah, yang pertama dilakukan oleh paksu adalah menanam pohon jambu hasil cangkokan dari tempat lama, letaknya tepat di sebelah kanan depan rumah, kebetulan sebelah kirinya sudah ada pohon nangka yang ditanam oleh tetangga.
Karena lingkungan rumah kami adalah BTN dengan penghuni terbatas dan tanah yang digunakan adalah bekas kebun tebu, hawa panas memang sudah menjadi bagian dari lingkungan sekitar itu. Apalagi ketika BTN tersebut masih dalam tahap pembangunan, panasnya luar biasa, ditambah lagi sudah tidak ada tanaman satu pun, kecuali hanya hamparan tanah kosong dengan tumpukan pasir di sana sini dan bahan-bahan bangunan yang disiapkan oleh pemborong. Tidak mampu rasanya berlama-lama berada di situ meskipun untuk melihat para pekerja bangunan menyelesaikan rumah kami.
Perlahan namun pasti, kedua pohon itu tumbuh subur, batangnya bercabang banyak dengan daun-daun yang menaungi apa yang ada di bawahnya. Bahkan sekarang buahnya luar biasa banyak, ketika tengah hari banyak orang yang numpang berteduh di bawah pohon jambu, karena paksu sengaja membuat kursi untuk duduk bagi siapa saja yang ingin menikmati teduhnya sekaligus menikmati buahnya.
Adapun pohon nangka punya tetangga juga sudah banyak buahnya, kami sering menikmati buahnya baik untuk sayur atau pun buahnya yang manis.
Rumah kami tidak ada AC tapi sudah digantikan oleh AC alam yang tidak perlu biaya untuk menggantikannya.
Terima kasih sudah membaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H