Selasa siang, 31 Januari 2023, pukul 13.00 WIB, dengan cuaca sangat cerah, tapi tiba-tiba berubah mendung kelabu, seperti ingin memayungi kepala-kepala kami dari teriknya matahari. Ada rintik-rintik air turun, namun tak begitu terasa jatuhnya di kulit, cuaca yang bersahabat membersamai kami dalam penutupan acara Spensa 65th Anniversary, dengan lebih meriah tapi tetap menegangkan.
Kedatangan Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon disambut meriah oleh bapak, ibu guru dan pengurus OSIS di Lorong menuju masuk ke halaman sekolah. Bersamaan dengan itu, kelompok musik tradisional penyandang gelar juara ke-1 Tingkat Nasional pun tidak mau ketinggalan ikut menyambut kedatangan Ibu Heni Anita Susila. Dengan para nayaga (pemain gamelan) yang sangat ekspresif dalam menikmati pukulan alat musiknya yang terkadang lembut mendayu tapi juga terkadang suaranya terdengar garang menyerang. Gerakan pemain music seakan menantang cuaca yang terik tiba-tiba berubah redup, membuat suasana terasa menegangkan karena di antaranya terdapat hadirin yang berdebar kencang dengan harapan dapat sesuatu hal yang menggembirakan.
Setelah Kepala Dinas Pendidikan menempati tempat yang telah disediakan, acara segera dimulai. Aditya Tanjung dan Diana Lutfiah siswa kelas 9 sebagai pembawa acara dengan penuh semangat mengawali acara penutupan Spensa 65th Anniversary, dengan ucapan salam secara duet dan suaranya yang mengumandang ke udara seolah memanggil Yang Maha Kuasa dengan do'a penuh kekuatan, agar kami tetap mendapat perlindungan.
Semua hadirin menjawab dengan tak kalah semangatnya. Gema suara jawaban salam seakan menambah ketegasan permohonan dari dua orang MC yang sungguh-sungguh berharap keselamatan untuk kita semua.
Ternyata yang duet bukan hanya MC, suara merdu penyanyi andalan kami pun ditampilkan duet pula, yaitu Bu selvi feat Naomi, siswa kelas 8. Dengan 'Sang Dewi'nya yang memukau karena memang suara mereka sama-sama sudah teruji di festival Lomba Seni Siswa dan Lomba Solo Vokal PGRI tingkat Provinsi. Dengan 'Sang Dewi' dua bidadari Kota Cilegon yang menjadi tujuan. Tepuk tangah gemuruh menyepakati bahwa suara mereka memang mampu membuat lagu menjadi lebih enak di dengar.
Dilanjutkan dengan sambutan dari kepala sekolah yang menyampaikan bahwa SMPN 1 Cilegon baru pada perayaan ulang tauhn kali ini dapat menyelenggarakan Festival seperti ini. Selama ini kami hanya merayakan secara sederhana saja. dan kebetulan memang selalu bersamaan dengan digelarnya kegiatan ujian praktik dengan Program andalan kami yaitu, Pagelaran Seni.
"Kenapa tahun ini diadakan? Karena memang ingin memperkenalkan kepada peserta didik SD bahwa seperti inilah SMPN 1 Cilegon yang luasnya saja kurang dari tiga ribu meter persegi. Akan tetapi lulusannya selalu menduduki sekolah-sekolah keren di Serang, Bandung, dan Jakarta. Dulu orang menjuluki sekolah ini dengan sebutan 'Kandang Ayam'. Tetapi kami menyulapnya menjadi 'Kandang Ayam bertelur Emas'. Semoga dengan Mars nya SMPN 1 Cilegon, Sekolah ini selalu menjadi sekolah yang berprestasi. Aamiin YRA. Tak lupa saya ucapkan selamat kepada para pemenang, semoga apa yang dihasilkan hari ini, akan selalu menjadi jalan kesuksesan di masa yang akan datang. Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas partisipasinya, mohon maaf dari segala kekurangan, wabillahi taufik walhidayah wassalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh," Ibu Hj. Reni Damayanti menutup sambutannya.
Acara dilanjutkan dengan game. Awalnya dipancing dengan pertanyaan, "Siapa dari peserta Spensfest yang berani maju ke depan?" Kata pemandu game. Bu Laras dan Kak Wulan, dari OSIS.
Beberapa menit tidak ada yang berani maju. Kemudian ditambah dengan, "Yang berani maju ke depan mendapat hadiah," pemandu game mengubah trik.
Ternyata ada dua orang siswa peserta Spensfest maju. Disuruhlah mereka berdua berjejer berdiri menghadap hadirin