Berbicara tentang bagaimana proses pendidikan berkualitas, tentunya sudah tidak dapat dipisahkan dengan apa dan bagaimana itu upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, sedangkan manusia yang berkualitas itu, dilihat dari segi pendidikan, hal ini telah terkandung secara jelas dalam tujuan pendidikan nasional (Hamalik, 2010:1)
Pentingnya penguasaan terhadap keterampilan pengenalan karakter peserta, dikarenakan pada masa ini peserta didik sangat dituntut untuk dapat mengembangkan life skill dan soft skills, di antaranya meliputi kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah, kreativitas, berkomunikasi, serta berkolaborasi., di samping penguasaan terhadapt materi dan konsep pembelajaran di sekolah. Sehingga pendidikan menjadi semakin penting untuk menjamin siswa memiliki keterampilan- keterampilan tersebut. Tidak bisa dipermainkan.
Kita sama-sama mahfum bahwa bangsa Indonesia menghadapi tantangan global yang sangat banyak dan multi kompleks. Sehingga peserta didik dituntut untuk berubah, tuntutan itu di antaranya adalah peserta didik membutuhkan pikiran, komunikasi verbal dan tulis, teamwork, kreativitas, keterampilan meneliti, dan problem solving untuk bersaing dan tumbuh dengan baik di masa depan. Selain itu, peserta didik juga menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, untuk menyelesaikan masalah, akan tetapi lingkungan pendidikan tidak memposisikan untuk mengajarkan kemampuan tersebut kepada peserta didik. Peserta didik itu sering berhasil memecahkan masalah tertentu, tetapi gagal jika konteks masalah tersebut sedikit diubah (Daryanto dan Karim, 2017).
Menurut Zubaidah (dalam Mulidah, 2019: 141) keterampilan yang saya tulis di atas, tentu sangat relevan dengan empat pilar pindidikan yang mencangkup learning to know, learning to do, learning to
be dan learning to live together. Learning to Know berarti, pendidikan sudah semestinya mengarahkan peserta didik agar memiliki pengetahuan yang luas. Penguasaan terhadap materi menjadi hal yang sangat penting yang harus diupayakan oleh peserta didik. Maka dari itu, peserta didik harus memiliki motivasi yang besar untuk senantiasa belajar memperdalam pengetahuan yang selalu berkembang dari masa ke masa. Learning to do yaitu pendidikan semestinya dapat mendorong peserta didik untuk terus berkarya. Pendidikan tidak cukup dengan memberikan pengetahuan yang luas, namun pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik harus diaktualisasikan kedala sebuah karya yang dapat mencerminkan sesuatu yang bermakna dalam kehidupannya. Leaning to be yaitu, melalui
pendidikan, peserta didik seharusnya mampu mengenal jati dirinya dengan berbekal penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang telah ia peroleh.
Maka hal ini akan membentuk paradigma dan karakter peserta didik untuk dapat berkolaborasi dengan orang-orng di sekitarnya dalam mencapai sebuah tujuan bersama. Sehingga muncul sikap-sikap toleran dan menghargai keanekaragaman serta partisipatif dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada. (Maulidah, 2019: 141)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H