Lihat ke Halaman Asli

lilis yuliati

Universitas Jember

Penyaluran Bantuan Alat Pelindung Kerja dan Bimbingan Digital Marketing Kepada Kelompok Pengrajin Batu Piring di Desa Sumberkalong Kec. Kalisat Kab. Jember

Diperbarui: 2 Oktober 2022   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekerja dengan Perlengkapan APD K3

 

Proses Produksi Batu Piring

Batu Piring merupakan salah satu komoditas hasil olahan dari batu alam. Batu alam merupakan jenis batuan yang dapat digunakan dalam konstruksi sebuah bangunan, namun tidak semua jenis batu alam dapat digunakan sebagai bahan bangunan. Desa Sumberkalong Kecamatan Kalisat Jember merupakan salah satu wilayah yang memanfaatkan batu alam menjadi produk yang memiliki nilai guna,nilai estetik dan nilai ekonomis. Para pengrajin batu piring di desa tersebut  tergabung dalam satu kelompok pengrajin batu piring "Sumber Rejeki" yang mana kelompok tersebut diresmikan pada tahun 2021 melalui program pengabdian berbasis pengembangan desa binaan oleh Universitas Jember. Berdasarkan pada SK Rektor Universitas Jember Nomor: 4242/UN25/KL/2022 tentang Desa Binaan Universitas Jember, Sumberkalong ditetapkan sebagai Desa Wirausaha oleh LP2M UNEJ berdasarkan pemetaan potensi desa.

Berdasarkan pada tugas yang diamanahkan kepada Akademisi untuk membangun desa dan membantu menggerakkan usaha masyarakat, Tim Pengabdian dari Universitas Jember yaitu KeRis "de Lion" (Kelompok Riset Trade, Labor, and Industrial Organization on International Economics Perspective) melakukan Program pengabdian pada pengrajin batu alam di desa sumberkalong. Pada tahun sebelumnya yaitu tahun anggaran 2021/2022, Tim Pengabdian telah menjalankan program dengan luaran terlaksananya penyaluran mesin pemotong batu yang telah dimodifikasi dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas usaha.

Program pengabdian berlanjut pada tahun 2022 dengan penyaluran bantuan usaha berupa alat pelindung diri. Hal ini berkaitan dengan pengawasan dan evaluasi program kerja tahun sebelumnya dimana terdapat suatu permasalahan pada proses produksi. Permasalahan yang dimaksud yaitu dalam proses produksi para pengrajin tidak menggunakan alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Keterbatasan sistem pemasaran, dan tidak bisa melakukan direct selling.

Koordinasi dengan perangkat desa

Oleh sebab itu, Tim Pengabdian dari Universitas Jember yang tergabung dalam kelompok Riset de'lion melakukan koordinasi dengan perangkat Desa Sumberkalong untuk melakukan program pengabdian lanjutan. Sosialisasi dan koordinasi dimulai dengan melakukan penyuluhan terkait pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) terutama dalam proses produksi batu piring. Selain itu memberikan sosialisasi terhadap proses pemasaran batu piring, sehingga mampu meningkatkan pangsa pasar.

Pekerja yang tanpa memakai alat APD dalam Proses produksi

Setelah melakukan koordinasi dengan perangkat desa, Tim Pengabdi dari UNEJ dan didampingi dengan perangkat desa melakukan kunjungan di salah satu pengrajin batu piring di desa Sumberkalong. Tim Pengabdian memberikan penyuluhan terkait bahaya dan ancaman yang dapat ditimbulkan dari tidak adanya perlengkapan yang dipakai dalam proses produksi batu piring. Bahaya dan ancaman yang dimaksud yaitu gangguan pendengaran akibat suara bising yang dihasilkan dari gesekan mesin dengan batu, gangguan penglihatan atau luka pada mata akibat percikan dari proses pemotongan batu, luka pada tangan dan kaki akibat serpihan batu yang terdapat di sekitar proses produksi, serta bahaya lainnya.

Penyerahan secara simbolis APD kepada anggota kelompok pengrajin batu piring

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline