Lihat ke Halaman Asli

Hening Ayunda

ibu rumah tangga

Tradisi Cuci Rupang di Klenteng Cao Eng Bio Menjelang Hari Raya Imlek

Diperbarui: 21 Januari 2023   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa hari lagi umat Konghucu akan merayakan Tahun Baru Cina atau hari raya  Imlek. Hal yang rutin dilakukan untuk menyambut Imlek di klenteng klenteng dengan aktifitas mencuci semua rupang atau patung para dewa dewi atau kongco dan makco dan Sinci yang dipuja di altar klenteng tersebut. Sebelumnya sudah  dilakukan sembahyang dewa naik ke surga. Pada tahun ini ,Imlek 2574  jatuh pada hari minggu, tanggal 22 januari 2023. 

Tanggal 21 januari dilakukan sembahyang sambut dewa,(kecuali dewa dapur) dan leluhur sekaligus sembahyang   untuk tutup tahun. Sebelum melakukan sembahyang penyambutan , dilakukan upacara pembersihan secara menyeluruh (semua tempat sembahyang dan rumah). Tanggal 25 januari  sembahyang  menyambut dewa dapur dilakukan  sore/ malam hari. Sebelum penyambutan ,dilakukan upacara pembersihan altar dewa dapur . Tanggal 30 januari dilakukan sembahyang King Thi Kong/sejit Thian Kong ( pagi sesaat setelah matahari terbit). 

 Pada tanggal 5 februari dilakukan  Sembahyang Cap Go Me, yang menutup serangkaian upacara tahun baru Imlek. Cap Go Me jatuh pada bulan Purnama, sebagai purnama pertama.

Searangkaian upacara menyambut Imlek  diawali Pada  tanggal 15 januari 2023 dengan  dilakukan  upacara atau sembahyang mengantar dewa dan leluhur naik kesurga yang dilakukan pada  pagi hari, dan banyak juga yang melakukan tepat jam 12 malam antara tgl 14 januari ke tanggal 15 januari. Setelah itu rupang atau  patung patung para dewa dewi altar  tersebut bisa dibersihkan . Saat itu rupang dan sinci  dipercaya sudah kosong sehingga bisa di cuci., dibersihkan .

Pada tanggal 15 januari pagi hari dilakukan  upacara cuci rupang di klenteng Caow Eng Bio yang ada di jalan Segara Ening no:14  di wilayah utara Tanjung Benoa, Nusa Dua,  Bali,Indonesia. Sekilas tentang klenteng Cao Eng Bio , klenteng tersebut sudah mulai di bangun sejak tahun 1548 Masehi. Sebagai klenteng tertua di Bali. Klenteng ini didirikan oleh saudagar asal Hainan yang berlayar di wilayah Nusantara. 

Sebelum mencuci rupang sudah dilakukan sembahyang oleh mangku atau orang yang bertugas memimpin upacara di klenteng. Pagi  pk 9.00 wita sudah hadir umat yang berniat ikut membersihkan rupang rupang. Sudah disiapkan baskom yang berisi air bunga yang wangi. Antara lain bunga cempaka,sandat,mawar . Disiapkan juga alat alat untuk membersihkan rupang seperti sikat gigi,lap,spon ,tissu,sabun . Meja sudah disiapkan untuk tempat rupang rupang yg akan dikeluarkan dari altar. 

Satu persatu rupang dikeluarkan dari ruang utama , altar tengah ,ada rupang makco Suie Wie Sen Niang disebelah kiri dan kongco Ya Ti Kong sebelah kanan  juga rupang pengawal pengawalnya. Di bawah  altar tersebut ada rupang dewa bumi  , Tu Di Gong /Tu Di Po dikeluarkan juga.

Pada ruang utama dan di altar kiri dikeluarkan rupang makco Thien  Sang Sen Muk.

Dibawahnya ada Dewa Naga. Tentu ada rupang rupang nya lagi. 

Di meja altar sebelah kanan ,altar pertemuan para dewa (altar Taoisme) terdapat banyak rupang para dewa .spt; Thay Shang Lao  Zun, Guan Gong,Sun Go Kong,  dll. Di bawah altar ini terdapat rupang macan .

Semua rupang dikeluarkan dan mulai di bersihkan, rupang yg bahannya kayu hanya si sikat, di lap dan dikilapkan . Untuk dewa dewi yang dihias pakaian dan perhiasan   diganti dengan pakaian yang baru. Jadi terlihat  bersih bersinar.  Rupang keramik bisa langsung dicuci disiram dengan air bunga  ,disikat dan di lap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline