Lihat ke Halaman Asli

Lilis mutiara

Mahasiswa

Teori attachment yang di kemukakan oleh mary ainsworth dan jhon bowlby

Diperbarui: 18 Januari 2025   05:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

TEORI ATTCHMENT YANG DI KEMUKAKAN OLEH MARY AINSWORTH DAN JHON BOWLBY

   Teori attachment yang dikemukakan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth adalah teori psikologis yang menjelaskan pentingnya hubungan emosional yang terjalin antara anak dan orangtua atau pengasuh utama mereka dalam perkembangan anak.

1. John Bowlby

John Bowlby adalah pelopor teori attachment. Ia berpendapat bahwa attachment (ikatan emosional) adalah suatu sistem biologis yang telah berkembang untuk menjaga kedekatan fisik antara anak dan pengasuh mereka, demi kelangsungan hidup anak. Bowlby mengemukakan bahwa ikatan ini bukan hanya penting untuk memberikan rasa aman, tetapi juga untuk mendukung perkembangan psikologis anak yang sehat. Bowlby menekankan pentingnya kehadiran pengasuh utama yang responsif, karena ini memberikan dasar bagi anak untuk berkembang dengan rasa percaya diri dan kemandirian.

   Bowlby juga mengembangkan konsep Internal Working Model, yaitu pola mental yang terbentuk berdasarkan pengalaman anak dengan pengasuhnya. Internal Working Model ini memengaruhi bagaimana anak melihat dirinya sendiri, orang lain, dan hubungan interpersonal di masa depan.

2. Mary Ainsworth

Mary Ainsworth, yang bekerja dengan Bowlby, mengembangkan teori attachment lebih lanjut melalui penelitiannya yang terkenal, yaitu Strange Situation Procedure (Prosedur Situasi Aneh), untuk mengukur gaya attachment pada bayi dan anak kecil. Dalam eksperimen ini, Ainsworth mengamati reaksi bayi terhadap pemisahan dan pertemuan kembali dengan pengasuh mereka dalam situasi yang terkendali.

   Ainsworth mengidentifikasi tiga tipe utama attachment pada anak, yang dikenal sebagai:

*Secure Attachment (Attachment Aman): Anak merasa nyaman mengeksplorasi lingkungan mereka ketika pengasuh mereka hadir, dan merasa cemas ketika pengasuh pergi, tetapi mudah terhibur saat pengasuh kembali. Anak dengan attachment aman cenderung tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri dan sosial.

*Insecure-Avoidant Attachment (Attachment Menghindar): Anak tidak terlalu menunjukkan rasa cemas atau keterikatan pada pengasuh, bahkan saat pengasuh pergi dan kembali. Anak dengan tipe ini cenderung menghindari kedekatan emosional dan lebih independen, meski mungkin juga mengalami kesulitan dalam hubungan interpersonal di kemudian hari.

*Insecure-Ambivalent/Resistant Attachment (Attachment Ambivalen): Anak menunjukkan kecemasan yang tinggi dan kesulitan untuk dijinkan berpisah dari pengasuh, tetapi juga tidak bisa diprediksi saat pengasuh kembali, sering kali menunjukkan kebingungan atau kemarahan. Anak dengan tipe ini sering merasa tidak pasti tentang respons pengasuh mereka, yang dapat mengarah pada kecemasan yang berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline