1. Metode diartikan ilmu yang mempelajari tentang metode-metode. Berasal dari bahasa yunani yaitu Methodos. Menurut bahasa (etimologi), metode berasal dari bahasa yunani, yaitu meta (sepanjang), hodos (jalan). Jadi metode adalah suatu ilmu tentang cara atau langkah-langkah yang ditempuh dalam suatu disiplin tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut istilah "Metodologi" berasal dari bahasa yunani yakni methodos dan logos, methodos berarti cara, kiat dan seluk beluk yang berkaitan dengan upaya menyelesaikan sesuatu, sementara logos berarti ilmu pengetahuan, cakrawala dan wawasan. Dengan demikian metodelogi adalah metode atau cara yang berlaku dalam kajian atau penelitian.
Metodologi adalah masalah yang sangat penting dalam sejarah pertumbuhan ilmu. Louay Safi mendefinisikan metodologi sebagai bidang penelitian ilmiah yang berhubungan dengan pembahsan tentang metode-metode yang digunakan dalam kajian fenomena alam dan manusia atau dengan kata lain metodologi adalah bidang penelitian ilmiah yang membenarkan, mendeskripsikan dan menjelaskan aturan-aturan, prosedur-prosedur sebagai metode ilmiah.
2. Unsur -- unsur metodologi sebagaiamana telah dirumuskan oleh Anton Bakker dan Achmad Zubair dalm buku Metodeologi Penelitian Filsafat (1994), antara lain sebagai berikut : Interpretasi, induksi dan deduksi, Koherensi Intern, holistis, historis, deskripsi, analogikal , heoristika, komparasi dan idealisasi.
3. Metodologi adalah pegkajian mengenai model atau bentuk metode- metode, aturan-aturan yang hanrus dipakai dalam kegiatan ilmu pengetahuan. Jika dibandingkan antara metode dengan metodologi, maka metodologi lebih bersifat umum dan metode lebih bersifat khusus. Metode ilmiah yang digunakan mempunyai latar belakang yaitu pengetahuan.
Dengan adanya latar belakang yang demikian itu, maka metode ilmiah juga cenderung bermacam-macam, tergantung kepada watak bahan atau problem yang diselidiki. Diantara beberapa jenis, metode observasi adalah yang paling sedikit dipakai oleh jenis ilmu pengetahuan apapun. Dengan metode obeservasi, pengamatan yang tepat dan objektif adalah mutlak dalam ilmu pengetahuan. Dengan metode ilmiah akan diperoleh pengetahuan yang kebenarannya dapat diandalkan, sebab metode ilmiah menuntut urutan kerja yang objektif, sistematik, dan rasional.
Metode ilmiah sendiri harus berdasarkan fakta, bebas dari prasangka, mengembangkan analisa, menghasilkan solusi untuk menyelesaikan masalah, dan menghasilkan keputusan yang objektif.
4. Susunan ilmu pengetahuan
Adapun munculnya ilmu pengetahuan secara filosofi, dapat digambarkan dengan adanya struktur ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu:
a) Fakta (realita dari common sense) dan konsep (rencana dasar).
b) Generalisasi (proses dari berfikir untuk mendapatkan pendapat yang global) dan teori (pedoman dasar).
c) Proposisi (rancangan usulan) dan asumsi (praduga atau anggapan sementara).
d) Definisi/ batasan atau ketentuan pengertian.
e) Paradigma (bentuk kasus serta pemecahannya atau pandangan ilmu pengetahuan).
Struktur ilmu pengetahuan diatas, terbentuk dengan diawali oleh common sense yang kemudian diolah dengan kaidah dan metode ilmiah serta berlandaskan ontology, epistemology dan axiology, sehingga menjadikannya sebagai filsafat ilmu pengetahuan.
5. langkah-langkah dalam ilmu pengetahuan
Bagi seorang filsuf hendaknya mempunyai ciri dalam berfilosofis terhadap ilmu pengetahuan, diantaranya dengan memiliki ciri sebagai berikut:
a. Radikal