Lihat ke Halaman Asli

Lilin kecil

Berbagi renungan

Kesesatan yang Tidak Kita Sadari?

Diperbarui: 1 Desember 2024   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesesatan yang Tidak Kita Sadari, sumber : @lilinkecil.net

Sebenarnya, sebagian besar perbuatan sesat (jahat) telah dapat dideteksi oleh hati nurani kita.

Kita menyadarinya dan sadar betul suatu perbuatan itu salah, tetapi masih tetap bergumul untuk tidak melakukannya.

Kenapa? Karena kita suka mengkategorikan perbuatan salah atau jahat, kita mengelompokkan mereka dengan level-level, dari yang salah sedikit, hingga benar-benar jahat seperti membunuh.

Setelah kita melakukan pengelompokkan, akhirnya kita menoleransi level-level yang menurut kita hanya sedikit dan masih di wilayah abu-abu.

Wilayah abu-abu ini yang kita sering anggap sebagai perbuatan sesat yang tidak kita sadari. Sebenarnya bukan tidak kita sadari, tapi SENGAJA TIDAK MAU menyadari.

Lalu bagaimana supaya kita dapat menyadariNya? Sederhana, hanya dengan mempelajari firman Tuhan.

Dengan mempelajari firman Tuhan, kita dapat membedakan mana yang sesat dan yang baik, karena sudah diperkatakan dengan jelas. Sedangkan untuk semua yang belum disebutkan atau abu-abu, maka mudahnya kita dapat melihat proses dan efek dari perbuatan tersebut. Apakah proses dan hasilnya tidak merugikan orang lain maupun diri kita sendiri?

Kita ambil contoh yang paling umum, merokok. Sudah jelas rokok adalah perbuatan salah karena :

  • Merugikan/merusak paru sendiri dan paru orang lain yang menghisap asap rokok tersebut
  • Bagi orang miskin, semakin memiskinkan diri sendiri karena sebagian besar dana untuk membeli rokok. Merugikan keluarga, dimana dana tersebut harusnya bisa untuk keperluan sekolah, dll yang lebih penting buat masa depan anak.
  • Dst.

Memang banyak orang yang bilang, bagaimana dengan keuntungannya? Bisa menenangkan diri, membuka lapangan kerja. Pertanyaannya mudah, apakah tidak ada cara lain untuk menenangkan diri yang tidak memasukkan asap ke paru orang lain? Minum kopi misalnya?

Apakah dengan adanya pabrik rokok, semua penduduk dapat pekerjaan? Bukannya masih banyak juga lowongan kerja yang hilang karena pabrik yang tutup dan pindah ke negara lain, kenapa itu tidak diatasi untuk menambah lowongan kerja? Dst, dst.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline