Judul Mazmur 3 ini menarik perhatian, Raja Daud luar biasa, mau menghadapi musuh saja masih nyanyi dulu, hahaha. Benar-benar teladan untuk bersukacita dalam segala sesuatu :)
Mazmur 3 ini lebih seperti curhatan Daud kepada Tuhan + afirmasi (kalimat peneguhan) yang dia lakukan untuk memperkuat iman dia sendiri.
Banyak orang yang berusaha mengoyahkan iman Daud, tetapi Daud menangkis pengaruh orang lain tersebut dengan melakukan afirmasi bahwa Tuhan adalah perisai yang melindungi dan menopang dia, bahwa dari Tuhanlah pertolongan itu dating.
Daud juga mengatakan bahwa Tuhan selalu menjawab seruan dia, hal ini tentu dia ketahui melalui pengalaman dia sebelumnya. Disanalah pentingnya saat teduh bersama Tuhan, karena dari sanalah terjadi komunikasi 2 arah antara Tuhan dan kita.
Ayat 6 sekali lagi afirmasi kepada diri sendiri untuk tidak menjadi takut, yang berikutnya diikuti dengan permintaan tolong kepada Tuhan.
Daud mengajarkan kepada kita bahwa curhat kepada Tuhan itu boleh-boleh saja, bahkan sangat dianjurkan, karena dari Tuhanlah solusi/pertolongan itu akan datang.
Selain itu Daud juga mengajarkan kita untuk mempraktekkan afirmasi-afirmasi positif untuk mengurangi rasa takut, kuatir (perasaan-perasaan negatif), dan membangun kepercayaan diri serta iman kepada Tuhan.
Bisa dikatakan sebagian besar Mazmur memang isinya 2 ini, curhatan dan afirmasi.
Afirmasi sendiri sudah banyak dipakai di bidang psikologi modern saat ini, afirmasi adalah kalimat/kata2 positif yang kita ulang-ulang untuk diperkatakan kepada diri kita sendiri, sehingga masuk ke alam bawah sadar kita secara tidak sadar dan kita menjadi menyakini afirmasi tersebut = menjadi kenyataan beneran.
Di masa kini, biasanya orang menghafal firman Tuhan, mengingat dan memperkatakannya saat diperlukan untuk menghadapi tantangan. Ini juga salah satu bentuk praktek afirmasi, bedanya afirmasi yang kita dapatkan dari pengalaman hidup bersama Tuhan (contoh kita pernah rasakan sendiri perlindungan Tuhan di masa lalu), akan melipatgandakan kekuatan afirmasi tersebut, karena kali ini bukan hanya kata Alkitab saja, tapi kita sendiri yang pernah mengalaminya.