Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN-DR Universitas PGRI Wiranegara Pasuruan Bersama Madin Bani Abdullah Wujudkan Madin Berbasis IT

Diperbarui: 1 September 2020   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak didik Madin Bani Abdullah yang antusias dan konsentrasi saat pembelajaran Bahasa Arab dengan media berbasis animasi

Bagaimanakah Madin mempersiapkan generasi abad 21 yang memiliki kemampuan yang mumpuni dalam Bahasa Arab?


Seperti kita ketahui di era sekarang ini, Madin di Indonesia tengah mendidik generasi Z dan Alfa. Tentu saja Madin di Indonesia harus mengambil kebijakan tentang metode pengajaran dan pembelajaran yang menyesuaikan dengan anak didiknya yang sebagian besar adalah generasi Z dan Alfa. Generasi Z dan Alfa merupakan generasi yang sudah melek teknology. Mereka lebih menyukai metode belajar dengan cara bereksperimen atau melakukan praktik dengan memanfaatkan berbagai macam teknology daripada duduk berdiam di kelas untuk mendengarkan ceramah gurunya (teacher center).  Yang mana semua materi disampaikan dengan cara konvensional dan terpusat pada guru. Dengan sistem pembelajaran yang masih konvensional akan membuat mereka bosan dan enggan untuk mengikuti pembelajaran di Madin. Sehingga materi yang disampaikan tidak dapat diserap dengan baik oleh anak didik dari generasi Z dan Alfa.


Dikutip dari Pembina Bani Abdullah, Drs. Abdul Ghofar, JHA yang berkata “Bagaimana Madin itu mempunyai nilai lebih daripada lainnya dalam kualitas maupun kuantitas. Saya ingin menciptakan Madin ini, bagaimana caranya lulusan dari Madin ini memiliki keterampilan, keahlian, dan berwawasan yang berguna bagi hidupnya dan siap bersaing di era ini, sehingga dapat bekerja dengan sendirinya?”


Memang Madin merupakan sekolah keagamaan siap menempa anak didiknya (santri/santriwati) menjadi generasi bangsa yang berwawasan, berakhaqul kharimah, dan cinta tanah air. Madin telah merambah di kampung-kampung di seluruh Indonesia yangmana siap menjadikan bibit-bibit generasi yang mumpuni dalam bidang keagamaan, pengetahuan, dan khasanah budi pekerti yang melandaskan Al-Quran dan Al-Hadits. Dari latar belakang yang saya uraikan diatas, menggugah hati nurani saya untuk mengabdikan diri dan memberikan terobosan baru “Madin Berbasis IT”. Dimana para anak didik di Madin dari generasi Z dan Alfa termotivasi dan antusias mengikuti pembelajaran sehingga menciptakan rasa cinta dengan pelajaran itu. Dengan rasa cinta dan kemudahan dalam memahami pelajaran di Madin akan menempa anak didik tersebut menjadi lulusan yang memiliki skill yang siap bersaing di era industry 4.0.


Saya, Lilik Sugianti yang merupakan Mahasiswi Fakultas Pedagogi dan Psikologi, Progran Studi Pendidikan Bahasa Inggris yang menjadi salah satu peserta KKN-DR Universitas PGRI Wiranegara Pasuruan yang dilaksanakan mulai tanggal 15 Agustus-15 September 2020 di Madin Bani Abdullah Bakalan-Beji-Pasuruan. Dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ibu Ana Ahsana El Sulukiyyah, M.Pd. Dimana  kali ini, Saya bersama Madin Bani Abdullah mewujudkan Madin Berbasis IT. Salah satunya dengan menerapkan media pembelajaran Bahasa Arab berbasis animasi “Applikasi Secil Bahasa Arab”. Applikasi Secil Bahasa Arab ini bisa digunakan para anak didik tanpa menggunakan internet sehingga mereka leluasa belajar dengan applikasi ini. Dan seperti kita ketahui, sangat jarang Madin-Madin menerapkan media pembelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan media pembelajaran berbasis animasi. Sehingga, ini merupakan angin segar bagi Pendidikan di Madin kita.


Dikutip dari hasil penelitian tentang efek dari penerapan media pembelajaran Bahasa Arab berbasis animasi menyatakan bahwa pembelajaran Bahasa arab dengan media animasi itu menarik dan menghibur, sehingga merangsang motivasi untuk belajar. Ini adalah cara yang tepat untuk memperjelas makna, gagasan pokok, dan kemudahan pemahaman informasi kepada peserta didik (Zaben dan Altawalbeh, 2020). Di lihat dari observasi di kelas saat penerapan media pembelajaran Bahasa Arab dengan Applikasi Secil Bahasa Arab, para anak didik sangat antusias mengikuti pembelajaran dan serius mempelajari materi-materi di applikasi ini. Wajah sumringah dan keseriuasan tersirat di diri peserta didik. Dan itu membuktikan bahwa mereka mulai mencintai pelajaran Bahasa Arab. Saya menanyakan kepada mereka “apakah kalian senang dengan pelajaran Bahasa Arab yang menggunakan media applikasi Secil Bahasa Arab?” Serempak menjawab, “Sangat senang ustadzah”. Dan mereka meminta pertemuan selanjutnya tetap menggunakan applikasi ini. Alhamdulillah.


Media pembelajaran Bahasa Arab berbasis animasi dapat membantu meningkatkan prestasi akademik, mengembangkan pemikiran, dan keterampilan kognitif. Ini terbukti dari hasil evaluasi dengan memainkan game mencocokan kata dan gambar di Applikasi Secil Bahasa Arab sangat fantastis. Mereka mendapatkan nilai diatas rata-rata KMB (Ketuntasan Belajar Minimal) Madin Bani Abdullah. Bahkan anak didik yang berinisial YG yang tadinya di kelas Bahasa Arab malas dan kesulitan memahami kosakata Bahasa Arab, dengan adanya penerapan media pembelajaran berbasis animasi, sunggung fantasis, dia mendapat nilai tertinggi di urutan tiga dari 17 siswa. Saya berusaha mengecek pemahaman mereka dengan menanyai satu persatu dengan materi yang telah dipelajari di applikasi Secil Bahasa Arab. Wow, wonderful, mereka bisa menjawab dengan fasih dan tepat. Alasan hasil akamik anak didik yang meningkat ini diperkuat oleh penyataan (Muna, 2018) bahwa media pembelajaran berbasis animasi dapat digunakan dalam pendidikan karena menyederhanakan kompleksitas, memperjelas ketidakjelasan, dan memfasilitasi pemahaman indrawi dengan konsep abstrak.


Media pembelajaran Bahasa Arab berbasis animasi dapat meningkat motivasi peserta didik, efisiensi waktu belajar dan mengajar sehingga target pembelajaran di Madin dapat tercapai. Apalagi di era pandemik COVID-19 ini, Madin Bani Abdullah harus mengurangi jam pembelajaran yang tadinya 1 jam menjadi 30 menit. Ini dilakukan agar tetap menjaga anak didik terjauhkan dari penularan COVID 19 dan tetap menjalankan protokol kesehatan di masa pandemic COVID-19. Tentang efiensi waktu belajar dan pembelajaran, ini jelas terbukti yakni para anak didik langsung terkonsentrasi belajar dan tidak perlu menunggu guru ceramah atau menjelaskan satu persatu. Ustad/Ustadzah hanya mengarahkan/membimbing/memonitoring anak didiknya. Anak didik antusias, senang, dan mudah memahami materi maka target pembelajaran di Madin dapat tercapai. Kelak mereka lulus akan memiliki skill Bahasa Arab yang mumpuni. Selain itu, mereka juga berwawasan pengetahuan, berakhalaqul kharimah, dan cinta tanah air.


Saya yaqin ke depannya Madin di seluruh Indonesia akan menerapkan Madin berbasis IT. Madin akan siap bersaing dalam mencetak generasi bangsa yang bermartabat, berwawasan pengetahuan, berkerampilan, berakhalaqul kharimah, dan cinta tanah air. Memang dalam penerapan membutuhkan dana apalagi Madin yang ada dipelosok-pelosok kampung, tapi jika Madin bersama masyarakat bahu membahu, saling bekerja sama, dan berdedikasi dalam pengadaan dana maka Madin berbasis IT akan terwujud.

Referensi:
Zaben; Altawalbeh. 2020. Psychology and Education, 57(5): 358-361. An Interdisciplinary Journal. The Effectiveness of Using Animation on Sciences Academic Achievement of the Third Grade Students in Al-Jeezah District schools.
Muna, N. (2018). The Effectiveness of Using Folklore Based Animation Median Teaching English Articles for Seventh Grade of MTs Al- Hikmah Sayung Demak in the Academic Year of 2017-2018. Education and Teacher Training Faculty, Islamic University.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline