Ada dua orang sahabat bernama Andri dan Tomi, mereka suka bertemu di sebuah warung kopi langganannya untuk ngobrol bareng. Kedua sahabat ini suka dan penasaran akan hal hal diluar logika mereka, terutama hal hal yang berbau mistis.
Andri juga mempunyai kenalan yg mempunyai bakat spiritual dan jadi salah satu juru kunci pantai selatan. Seringkali sang juru kunci yang bernama Nugi kedatangan tamu-tamu dari luar daerah untuk melakukan berbagai ritual di Pantai Selatan. Ada yang melakukan ritual untuk pembersihan diri atau penyucian diri, ada yang datang untuk ritual menaikan jabatannya di suatu perusahaan, ada yang ritual untuk pesugihan, ada yang ritual untuk kewibawaan, ada yang ritual untuk menyembuhkan diri, dan berbagai ritual ritual mistis lainnya.
Andri sering mengunjungi Nugi ke kediamannya untuk sekedar ngobrol, belajar, menemani proses ritual saat ada seseorang yang ingin melakukan ritual. Biasanya setiap ada tamu yang datang Nugi sering menghubungi si Andri untuk menemaninya melakukan proses ritual apabila Andri sedang senggang dan punya waktu Andri pasti menyanggupi untuk datang dan menemaninya.
Karena seringnya Andri menemani Nugi untuk ritual banyak cerita cerita yang sering dibawakannya ke Tomi. Dari banyaknya cerita yang dibawakan, Tomi mulai tertarik dan penasaran, timbullah niat Tomi untuk ikut menyaksikan berbagai macam ritual ritual yang dilakukan.
Singkat cerita, di suatu sore menjelang malam Andri dan Tomi bertemu di warung kopi langganannya. Mereka berdua pesan kopi hitam, sambil menikmati rokok dan kopi yang masih hangat di temani dengan gorengan dan menikmati suasana dinginnya angin yang berhembus menyambut datangnya malam hari. Mereka berdua saling bercanda tertawa bersama-sama. Ditengah obrolan mereka yang sedang asiknya, tiba-tiba Andri dapat telfon dari Nugi untuk datang membantunya, karena banyak tamu yang datang ke tempatnya. Nugi merasa kewalahan.
Karena telfon tersebut Andri langsung menghabiskan kopinya, membayar pesanannya, dan mengajak Tomi untuk menemaninya ke tempat Nugi. Perjalanan yang ditempuh kurang lebih satu jam.
Sesampainya di rumah sang juru kunci, Andri dan Tomi keheranan karena banyaknya tamu yang datang, beberapa mobil diparkirkan di dekat rumah Nugi.
Andri memarkirkan motor, dan mengajak Tomi untuk masuk kedalam menemui Nugi, sebelum masuk tidak lupa Andri dan Tomi menyalami satu persatu tamu yang sedang menunggu di sana.
Ada yang mempunyai jabatan di suatu daerah, ada yang mempunyai bisnis besar, ada juga orang biasa yang ndak punya apa apa dengan penuh harapan supaya jadi kaya.
Setelah kedua sahabat tersebut masuk dan menemui Nugi, ikutlah mereka duduk ditengah-tengah sang juru kunci dan para tamu. Sambil mendengarkan obrolan yang terjadi Nugi menyuruh Andri untuk menangani ibu Indah salah satu tamu yang kurang mampu dan penuh harapan, tanpa modal apapun yang di bawa si ibu Indah ini orangnya suka memaksa pengen cepat cepat dilakukan ritual, tanpa menghiraukan tamu lainnya.
Karena keegoisan ibu Indah ini Nugi tidak mau menanggapinya dan melemparkannya ke Andri, sebab si Ibu punya niat untuk tidak membayar jasa yang diterimanya, dengan alasan setelah ritual selesai dan mendapatkan apa yang di inginkannya si ibu langsung mentransfer nominal uang sesuai kesepakatan.