Lihat ke Halaman Asli

Lilik Solekah

Ibu Rumah Tangga

Harga Kebutuhan Melangit Rakyat Menjerit

Diperbarui: 26 Maret 2024   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri

[Reportase]

Harga Kebutuhan Melangit, Rakyat Menjerit.

Oleh: Lilik Solekah, SHI.

Ahad 24 Maret 2024 masyarakat leces berbondong-bondong menghadiri Majelis Taklim Islam Kaffah yang diselenggarakan rutin setiap bulan. Kali ini bertepatan di mushola Al hikmah. Pertengahan Ramadhan yang terik tak menyurutkan semangat menimba ilmu, dari remaja hingga nenek-nenek pun turut serta.

Acara dibuka oleh host Ustadzah Afida Rahma, S Pdi. dilanjut pembukaan acara dengan tilawah oleh Ustadzah Suhaisdeeh dilanjut materi inti oleh ustadzah Vinda dengan tema "bHarga Kebutuhan Melangit Rakyat Menjerit."

Pemateri mengawali dengan pertanyaan apa yang dirasakan ibu-ibu kini. Apa ada perbedaan Ramadhan ini dengan tahun lalu. Ibu-Ibu menjawab merasakan. Ada yang mengatakan Ramadhan ini cenderung sepi, biasanya ada patroli membangunkan sahur kini jarang terdengar. dari toa masjid pun tidak seramai dan se semangat ramadhan lalu. Ada yang bilang pasar pun sepi. Harga pada naik semua walaupun ini tradisi tahunan namun sekarang terasa banget. Ada yang mengatakan pasar nya lagi sakit.

Ibu 4 putri ini melanjutkan dengan memaparkan data mengapa kebutuhan pada naik salah satunya disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu yang menghasilkan hasil panen turun. Dan kondisi saat ini sangat memprihatinkan karena disaat muslim kebutuhannya meningkat dari hari biasanya justru kebutuhan meroket.

Dulu sungai aliran bening banyak ikannya sekarang sudah berubah. Segala macam kebutuhan pokok sudah dikelola pengusaha. Contoh saja beras dari petani dibeli dengan harga murah diproduksi menjadi beras terkemas super dipatok lah harga oleh penguasa agar mendapatkan keuntungan yang berlipat lagi-lagi pengusaha yang untung rakyat semakin buntung.

Apa yang seharusnya dilakukan? 

penguasa sebagai roin  sebagai pelayan umat seharusnya mengantisipasi kenaikan harga yang signifikan dengan :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline