Lihat ke Halaman Asli

Nalar Manusia

Diperbarui: 21 Mei 2021   02:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami logika nalar manusia (unsplash/sigmund logic)

Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang menggunakan alat berpikir untuk bernalar dengan menggunakan penalaran yang tepat. Jika premis kita kurang tepat maka akan menghasilkan kesimpulan yang kurang tepat juga, jika premis kita benar, maka akan menghasilkan kesimpulan yang baik juga.

Adanya logika kita dapat berfikir dan mengambil suatu keputusan, agar keputusan tersebut bisa tepat dan benar, logika juga bisa diartikan sebagai mengambil kesimpulan dari beberapa pemikiran atau pernyataan yang ada di kehidupan sehar-hari, serta memberi kesimpulan terhadap suatu kebenaran. 

Baca juga : Untuk Pertama Kalinya, Izinkan Logika ku Bekerja

Logika mengajarkan manusia untuk berfikir secara luas, ketika manusia bisa mengambil keputusan, maka manusia tersebut juga bisa meng-andai andai apa yang akan terjadi kedepannya, dan apa konsekuensi untuk kedepannya jika mengambil keputusan tersebut. Tetapi, dalam penalaran ini lebih membutuhkan 2 premis yang akan muncul sebuah kesimpulan. 

Ada macam-macam logika , yakni logika induktif, logika deduktif, dan logika silogisme. Logika induktif dikembangkan oleh Aristoteles. Thales, Pytaghoras, dan para filsus Yunani lainnya darj periode klasik (600-300 SM), dalam logika induktif ini berkaitan dengan penarikan kesimpulan dari peristiwa atau hal-hal khusus dan berakhir pada suatu kesimpulan baru yang bersifat umum.

Misalnya logika induktif ini di aplikasi kan kepada anak-anak yang beranjak dewasa bahkan orang dewasa juga, contoh cara berpikir meraka adalah. Jika plastik dibakar akan meleleh, jika sedotan dibakar akan meleleh, jika botol dibakar akan meleleh. Jadi kesimpulannya adalah jika kita membakar benda plastik pasti akan meleleh.

Baca juga :Ilmu Logika dan Manfaatnya Bagi Manusia

Logika induktif merupakan penarikan kesimpulan dari hal umum ke hal yang khusus, contohnya handphone merupakan alat elektronik ketika batrai habis akan melakukan pengecasan dan pasti menggunakan listrik, televisi menggunakan daya listrik ketika ingin menyalakannya. Kesimpulannya adalah semua barang elektonik pasti membutuhkan daya untuk beroperasi.

Silogisme merupakan proses penarikan kesimpulan yang terdiri dari pernyataan dan pengambilan keputusan, dengan adanya 2 pendapat dan 1 kesimpulan. Contohnya semua makhluk hidup akan mati, kucing dan tikus adalah hewan. Kesimpulannya adalah kucing dan tikus akan mati.

Dengan adanya penalaran atau logika manusia bisa mengukur kemungkinan terhadap sesuatu yang dianggap benar atau tidaknya. Ketiga penalaran tersebut sudah masuk ke dalam kehidupan kita hingga saat ini.

Baca juga : Apa Itu Ilmu Logika?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline