Lihat ke Halaman Asli

Jawablah Tere Liye, Kawan-kawan!

Diperbarui: 1 Maret 2016   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jawablah Tere Liye, kawan-kawanku seluruh bangsa Indonesia ! Pandu-pandu Ibu Pertiwi !

Kamerad, gatal tangan dan panas kepalaku setelah aku membaca status seorang penulis fiksi bernama Tere Liye. Betapa ia bilang kalau kaum sosialis dan komunis tidak pernah punya kontribusi pada kemerdekaan negeri ini. Kali ini ia membuat fiksi yang keterlaluan !

Maka aku lewatkan penghujung senja ini dengan menyusuri teks-teks dan menuliskan ini semua padamu, semoga terbaca oleh semua generasi di negeri ini, betapa berartinya peran kaum sosialis dan komunis di negeri ini. Bahkan, aku yakin 1000 % Indonesia raya takkan pernah ada tanpa peran mereka. Aku mencoba mendaftar beberapa nama ini, masih sangat sedikit memang. Dan untuk itu semua aku mengundangmu, untuk melanjutkan daftar ini, dan jua, untuk meneruskannya kepada kawan-kawan dan adik-adikmu.

Ya teramat penting yang terakhir ini, adik-adikmu ! Karena nampaknya mereka silau pada pesona neokolonialisme baru : neokolonialisme kapital dan neokolonialisme religius. Semoga mereka tahu apa yang mereka warisi, semoga mereka tahu harta apa yang mereka miliki ! Semoga mereka tahu bahwa Indonesia raya dimulai dari 3 sosialisme : sosialisme internasionalis, sosialisme nasionalis, dan sosialisme religius. Dan bahwa sekalipun mereka bersitegang satu sama lain, mereka tetap berjuang bersama-sama, mereka bangga atas sejarah dan kebudayaan mereka sendiri, nusantara !

Sekarang aku minta tolong dirimu dan kawan-kawna yang lain, juga adik-adik muda penerus api negeri ini, buka kembali buku-buku sejarah, terlebih tulisan-tulisan asli para bapa ibu bangsa kita, kenali darah merah yang mengalir bersama karya pena dan hidup mereka !

1. Tan Malaka (mahaguru para pahlawan, wakil Komintern di Asia, mendirikan Murba)

2. Sukarno (mengagas Pancasila, maaf, Pancasila itu sosialisme religius, sosialisme nasionalis dan sosialisme internasional)

3. Muhammad Hatta (PI, sosialisme ekonomi, lewat gerakan koperasi)

4. Sutan Syahrir (mendirikan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1948)

5. Dr. Soetomo (pendiri Boedi Oetomo, mantan ketua Perhimpunan Indonesia, studi buruh dan gerakan Samin)

6. Ki Hadjar Dewantoro, pendiri Indische Partij

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline