Lihat ke Halaman Asli

[Mudasiana] Cerita Masa Mudaku

Diperbarui: 28 Oktober 2015   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hmmm mengisi masa muda ya? Pernah muda siih walau udah kelewat beberapa bulan yang lalu. Gak papa kan kalau sampai sekarang aku masih ngerasa pemudi tingting walau gak kinyis bau amis.

Oke kembali ke laptop. Kita kan mau ngomongin masa muda. Kalau aku mah dari lulus SMA juga udah kerja. Nyari duit walau gak banyak. Kebanyakannya mah nyari pahala. Ya secara ngajar dengan status sukwan berapa sih gajinya. Tapi gak apa-apa toh semua gak sia-sia. Buktinya sekarang salah satu muridku ada yang udah jadi gurunya anakku. Haha mancap gak tuh...

Terus kalau kamu-kamu masih muda terus bingung pemuda itu harus gimana. Gak usah khawatir, tidak perlu worry, pemuda juga bisa berbuat yang keren-keren walau tidak berbuat yang besar.
contohnya apa ya? Gampang saja kita mulai contohnya satu-satu ya.

Jika kita pelajar, belajar dengan baik dan berprestasi adalah cara kita untuk membuat negeri ini maju. Laah kok bisa? Ya bisa lah, kalau jadi pelajar yang brengsek kan menyusahkan orang lain. Semisal tauran, selain ada yang terluka banyak dampak negatif yang ditimbulkan. Lingkungan tempat tauran jadi gak aman lah, polisi yang seharusnya mengerjakan urusan lain eeh malah mengurusi yang gak penting. Belum lagi bagi yang terluka masuk rumah sakit. Aah pokoknya bikin ruwet. Beda kalau kita jadi pelajar yang baik dan berprestasi. Bikin bangga ya gak? Iyaa doong

Itu baru pelajar ya. Sekarang kalau jadi warga biasa aja. Cuman punya motor, itu pun motor butut. Ya bayar pajak dengan tertib itu salah satu cara kita mencintai negara ini. Masalah nanti pajak kita dicolong atau dikorup mah bodo amat. Toh koruptor di bumi pertiwi kita ini juga gak hidup tenang. Eh enggak ding koruptor di negara kita mah bisa jalan-jalan, pamer jam tangan mahal, makan-makan dan kopdar. Wkwkwkwk itu duluu sebelum si koruptor dipindahin ke gunung sindur. Sekarang?? Ya sama aja mungkin. Haha

Terus apalagi yah? Hmmm ini deh, kalau kita jadi pegawai. Kerjalah dengan tekun. Jangan sering kesiangan dan pulang cepet karena itu sudah termasuk korupsi waktu. Emang kalau kita korupsi waktu ada yang dirugikan? Ya ada laaah nooh yang bayar kita itu dirugikan. Udah dibayar masa leha-leha kerjaan nooh numpuk, apalagi kalau pegawai negeri sudah digaji pake uang rakyat masa masih juga sering bolos, apa kata dunia.

Kalau jadi pengusaha gimana? Ya jadilah pengusaha jujur. Kalau perlu ijin atau apapun jangan pake uang pelicin. Itu masuk kategori suap tau. Gak ngasih petugasnya barang-barang juga, dan jangan ngajak maem enak diresto. Walau kita perseorangan atau perusahaan swasta tetep saja bisa dituntut pihak berwajib. Makanya lempeng aja gak pake suap dan gak pake grativikasi segala.

Kalau jadi jombowers? Haha gak nyambung iyes, dari korup-korupan ke jomblo. Tapi gak pa-pa pan lagi ngomongin pemuda. Pemuda pan identik ama yang namanya jomblo. Nah gimana kalau ternyata salah satu dari situ (situ lo yaa karena sini enggak jomblo. Wkwkwkk) Ya jadilah jomblowers yang bermanfaat misalnya sering nulis tentang cinta-cintaan *jomblo kok cinta-cintaan haha, nulis hobi-hobian atau nulis apa saja supaya jomblowers lain bisa ada kegiatan untuk membaca dan gak berfikir macam-macam apalagi sampai berfikir ingin ngembat isteri atau suami orang. Tuh kan bermanfaat kaaan, bisa mencarahkan fikiran jomblowers lain dapat pahala loooh.

Untuk menunjukan dedikasi kita terhadap negeri ini ternyata gak perlu ribet ya. Justeru negeri ini butuh rakyatnya yang berbuat kecil tapi bermanfaat dan mermartabat. Kalau gitu ya udah, mari kita kembali kedunia kita sesungguhnya. Andil kecil-kecil kita sebagai pemuda harapan bangsa kalau dikumpulkan akan menjadikan andil yang besar loh.

Segitu aja deh cerita masa mudanya. Ini mah cuman buat nambah peserta dan ngeramein event aja. Walau gak mungkin menang juga. Haha

--

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline