Lihat ke Halaman Asli

Kedekatan Ahok dengan Umat Islam

Diperbarui: 3 Maret 2017   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebenarnya saya sangat malas sekali membicarakan politik. Tapi lama kelamaan saya merasa jengah dengan informasi-informasi  yang beredar di sosial media. Terutama tentang sosok Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dicap sebagai pemimpin kafir, aseng dan yang memilih Ahok tidak masuk surga. Busyet serem amat ini, ko masalah surge ditentukan saat pilihan pilkada.

Indonesia sebagai bangsa yang mayoritas masyarakatnya menganut sistem keagamaan memang menjadi lahan yang empuk bagi siapa saja yang ingin memecah belah bangsa ini menggunakan isu agama bahkan menakut nakuti orang dengan menggunakan dalih agama. Misalnya sering kita jumpai di facebook status-status seperti “kalau kalian tidak ingin mendapat adzab jangan lupa like, share dan komentar amin”.

Kembali ke politik Jakarta. isu agama beberapa hari ini digunakan untuk menjatuhkan elektabilitas Ahok. Tidak hanya isu agama beberapa isu yang lainnya juga sempat “digoreng” oleh kelompok-kelompok yang secara politik berseberangan dengan Ahok. Akan tetapi, isu yang mereka pakai ternyata tidak mampu merubah suara hati nurani masyarakat jakarta dalam menentukan pilihan. Hal ini terbukti diantara ketiga pasangan cagub dan cawagub Ahok malah mendapatkan suara terbanyak, meskipun tidak bisa satu putaran.

Beberapa anasir diatas sekiranya cukup menjadi acuan kita semua bahwa isu penistaan agama yang digulirkan oleh kelompok tertentu ke Ahok terbukti tidak benar. Secara tidak langsung mayoritas umat Islam yang memilih Ahok ingin mengatakan bahwa Ahok bukanlah penista. Kalau ia penista agama Islam tidak mungkin akan memberangkatkan Marbot DKI untuk Umroh dan pergi haji.

Bahkan Ahok juga berencana membebaskan lahan tempat makam Mbah Priok atau Habib Hasan bin Muhammad Al Hadad, di Jalan Pasar Koja, Jakarta Utara, agar bisa direhabilitasi. Rencana tersebut disampaikan Ahok dalam rapat pemimpin Pemprov DKI perdana setelah dirinya cuti mengikuti kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada), Selasa (14/2/2017).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline