Harry Souttar selalu mendatangkan kesulitan bagi Timnas Indonesia. Namun, bek jangkung Timnas Australia itu harus mengakui kokohnya pertahanan skuad Garuda.
Ketangguhan Souttar di lini belakang Australia tak perlu diragukan lagi. Ragnar Oratmangoen, Rafael Struijk, dan beberapa penyerang Timnas Indonesia telah merasakan sulitnya menghadapi pemain milik klub Leicester City ini.
Misalnya saja, sebuah momen yang menunjukkan Souttar memblok tendangan Ragnar ketika mereka berhadapan satu lawan satu di dalam kotak penalti Australia. Dalam kesempatan lain, Struijk juga sempat dibikin frustrasi hingga melakukan pelanggaran dengan sengaja menarik baju Souttar.
Baca juga: Keluhan Roberto Mancini Bisa Menimpa Timnas Indonesia
Hebatnya lagi, pemain yang mengawali karier di Dundee United itu tak hanya jago bertahan. Pemain yang kini tengah dipinjamkan ke Sheffield United di kasta kedua Liga Inggris ini juga piawai mengancam gawang lawan.
Kemampuannya membantu sektor penyerangan amat dirasakan Timnas Indonesia. Dalam perhelatan Piala Asia 2023 lalu, pemain ini menyumbang satu dari empat gol Socceroos ke gawang Garuda.
Catatan apik penampilan Souttar bersama Timnas Australia sempat "ternoda" oleh gol bunuh diri yang dilakukannya saat timnya menghadapi Bahrain di laga pertama. Namun, kapasitas Harry Souttar secara keseluruhan membuat pelatih Graham Arnold tetap memercayainya.
Harry Souttar dan Potensi Ancaman dari Kepalanya
Tendangan sudut adalah "makanan empuk" bagi Souttar. Ancaman serius ke gawang Indonesia banyak bermula dari tendangan dari pojok lapangan ini.
Sialnya, Socceroos "panen" tendangan sudut dalam pertandingan yang digelar 10 September 2024 itu. Secara total, tim benua Kanguru itu mendapatkan 15 kali sepak pojok sepanjang pertandingan.
Jumlah sepak pojok yang dilakukan Timnas Australia sangat banyak terutama ketika dibandingkan dengan kesempatan serupa yang diperoleh Indonesia. Dalam pertandingan di hadapan lebih dari 70 ribu penonton yang memadati SUGBK itu, Timnas Garuda hanya beroleh tiga kesempatan melakukan tendangan sudut.
Jadi, sedikitnya, para pemain Timnas Indonesia mesti 15 kali pula menjaga "raksasa" bertinggi hampir dua meter itu. Pemain Indonesia yang mendapat tugas berat mengawal si raksasa adalah Jay Idzes yang "hanya" 190 sentimeter tinggi badannya.