Liga 1 musim 2024-2025 bakal lebih menguras tenaga dan daya. Komposisi klub-klub peserta kompetisi tersebar lebih luas ketimbang musim ini.
Kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia belum lagi usai. Liga 1 masih menyisakan 10 laga. Perebutan tempat teratas dan upaya menghindari jurang degradasi bakal makin ketat lantaran masih sangat banyak kemungkinan yang bisa terjadi.
Sementara itu Liga 2 telah mendekati akhir perhelatan. Empat klub bakal berebut tiga tempat di kompetisi tertinggi musim depan.
Meskipun Liga 2 belum merampungkan semua pertandingan, satu fenomena menarik bakal tersaji di akhir kompetisi. Terjadinya fenomena unik itu tinggal menunggu waktu.
Siapa yang Promosi dan Degradasi di Liga 1?
Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah menegaskan tetap berlakunya aturan tentang promosi dan degradasi Liga 1. Sesuai aturan yang berlaku, kompetisi Liga 1 musim depan bakal dihuni 3 pendatang baru dari Liga 2 menggantikan 3 klub terbawah yang akan turun kasta ke Liga 2.
Empat kandidat peserta Liga 1 bakal memberi warna tersendiri bagi kelanjutan Liga 1 mendatang. Siapa pun di antara keempatnya yang akan berlaga di kasta tertinggi sepak bola nasional bakal membawa angin segar dalam satu hal.
Persiraja, Semen Padang, Malut United, dan PSBS Biak, keempat kandidat itu, berasal dari provinsi-provinsi (bahkan pulau-pulau besar) yang tak terwakili di Liga 1. Jadi, kehadiran mereka bisa berdampak besar, menjadikan peta Liga 1 melebar.
Pulau Sumatra akan memiliki sedikitnya satu duta. Musim ini, pulau yang memanjang di tepi barat negeri ini sama sekali tak terwakili.
Sementara itu, Maluku Utara dan Papua mempunyai peluang yang sama menjadi wilayah yang akan punya "perwakilan" di kompetisi tertinggi negara kita. Serupa Sumatra, Maluku Utara dan wilayah seluas Papua juga tak menghadirkan klub di pentas utama sepak bola Indonesia.
Pertandingan semifinal dan perebutan tempat ketiga Liga 2 akan menjadi penentu siapa saja di antara keempatnya yang akan melenggang ke Liga 1 musim 2024-2025.