Curriculum Vitae adalah perlengkapan berharga seorang pencari kerja. Awas, jangan dibikin massal karena tiap lamaran kerja membutuhkan CV berbeda.
Perusahaan didirikan bukan sebagai tempat pembuangan sampah. Jangan bikin curriculum vitae sekadarnya, lalu Anda mengirimnya secara gegabah.
Perusahaan-perusahaan, terutama yang berskala besar, saban hari menerima puluhan atau ratusan lamaran kerja. Akibatnya, surat lamaran beserta kelengkapannya bakal dilempar ke keranjang sampah bila dibikin tanpa mau bersusah payah.
Bila telah berhasil lolos syarat administrasi dan tes psikologi, segera persiapkan tahap lanjutan. Silakan simak pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara kerja yang berpotensi menjadi batu sandungan yang bisa menghentikan langkah Anda.
Eh, omon-omon, hari gini masih ngirim CV lewat pos?
Memang betul, kita hidup di era digital. Dokumen-dokumen tak lagi berwujud kertas yang menyesaki lemari.
Namun, CV digital juga memberatkan perusahaan jika jumlahnya signifikan. Ketika Anda berbaik hati tidak mengirimkan CV tak berguna, hal itu akan tercatat sebagai kebaikan. Siapa tahu kelak catatan-catatan baik itu yang mengantarkan Anda memasuki gerbang perusahaan idaman.
Curriculum Vitae adalah Pembuka Jalan, Jangan Sia-siakan
Kembali pada urusan pembuatan curriculum vitae. Ada cara yang bisa Anda tempuh agar petugas HRD tidak bergegas meremas dan membuang CV Anda.
Nasihat untuk Anda, jangan mau menjadi bagian dari kelompok pencari kerja yang maunya praktis-praktis saja. Hindari membikin satu CV dengan template tertentu, lalu memproduksinya secara massal dan menyebarnya ke banyak perusahaan.
Membikin CV tidak bisa dilakukan dengan model copas, dari satu di-copy jadi seribu. Tiap surat lamaran membutuhkan jenis CV yang berlainan.