Lihat ke Halaman Asli

Liliek Purwanto

TERVERIFIKASI

penulis

Puisi | Kebun Tebu di Tepi Dusun

Diperbarui: 20 November 2019   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: tribunnews.com

Mengenang hamparan tanah luas
Berderet tanaman dengan batang-batang berbuku-buku keras
Tersua bagai lahan tak berbatas
Lekat dalam ingat, tegas membekas

Masa kecil kami jalani
Dalam lingkup dusun mungil nan sunyi
Bocah-bocah desa miskin informasi
Tak mengenal petak-petak besar tanah dalam dekapan monopoli

Anak-anak desa hanya berprasangka
Jiwa bersih tak dihantui dosa
Kami mengambil sedikit saja
Hanya sejumput dari hamparan luas tak terkira

Matahari redup menjelang petang
Usai sudah berebut bola di tanah lapang
Tubuh menyeluduk mata nyalang
Rabut tanaman tebu barang satu dua batang

Rimbun ladang ketela gelap nyaris pekat
Lidah-lidah mungil menyesap manis rasakan nikmat
Selingan kecil pahitnya hidup melarat
Lelah mengejar nasib berbekal urat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline