Demam adalah suatu gejala yang umum di alami seseorang yang akan jatuh sakit. Namun, gejala demam pada penyakit demam berdarah sering di presepsikan dengan gejala penyakit lain. Demam berdarah dapat berakibat fatal jika terlambat penanganannya.
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang di bawa oleh nyamuk. DBD adalah penyakit menular. Vektor utama penularannya adalah melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Selain itu ada spesies lain Aedes albopictus yang menjadi vektor penular penyakit ini.
Saat ini Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sedang marak di Indonesia. Penyakit ini tidak lagi memiliki gejala ditandai dengan bercak merah pada kulit. Namun penyakit ini memiliki gejala baru. Kondisi ini jangan sampai membuat masyarakat lengah oleh penularan penyakit DBD. Masyarakat harus lebih waspada dan teliti mengenali gejala penyakit ini.
Menurut dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan, dr Hittoh Fattory Spa dalam interviewnya dengan Tribun News menyatakan, saat ini gejala khas untuk demam berdarah tidak seperti dulu, bintik merah di kulit tidak selalu tampak atau terjadi pendarahan pada kulit.
"Sekarang tidak semua pasien mengalami gejala seperti itu. Jadi kalau demam panas harus sudah dicek dengan laboratorium, karena gejala demam berdarah salah satunya panas tinggi hingga 40 derajat, harus dilakukan observasi di rumah sakit," kata Hittoh.
Selain itu Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan hal serupa dalam interview Tribun News.
"Indikasinya sudah berubah, intinya semua harus waspada. Termasuk dalam kata siaga. Memang sudah siaga, namun untuk kategori kasus luar biasa ( KLB) belum," kata Sri Soetantinah.
Jika wabah DBD dicanangkan dalam KLB, harus ada prosedurnya. Salah satunya dalam kurun waktu tertentu harus ada peningkatan jumlah kasus sebanyak dua kali lipat.
Penyakit Demam Berdarah kadang menyababkan nyeri sendi dan otot serta membuat rasa retak pada tulung, oleh karena itu penyakit ini dulu disebut penyakit "break-bone". Pada tahap ringan penyakit ini menyebabkan demam tinggi, ruam, serta nyeri otot dan sendi. Sementara itu dalam kasus parah dapat menyebabkan peredaran darah serius, penurunan tekanan darah secara drastis dan kematian.
Menurut dokter Hittoh ada beberapa fase yang harus diperhatikan dalam gejala penyakit demam berdarah, yaitu saat fase pasien kritis.
Pada umumnya, fase kritis ini pasien yang awalnya demam, akan turun secara perlahan. Saat panas turun, biasanya pasien justru tambah lemas.