Dalam kepercayaan tradisional orang Tiongkok, terdapat berbagai larangan dan pantangan yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya, agama, dan feng shui. Beberapa larangan tersebut dipercaya dapat mendatangkan nasib buruk jika dilanggar. Berikut adalah beberapa larangan penting dalam budaya dan kepercayaan orang Tiongkok:
- Nomor 4 (Empat): Angka 4 dianggap sial dalam budaya Tiongkok karena pengucapannya dalam bahasa Mandarin mirip dengan kata "kematian" (, s). Oleh karena itu, banyak orang Tiongkok menghindari nomor 4 dalam berbagai hal, seperti nomor rumah, nomor plat kendaraan, atau bahkan dalam penomoran lantai di gedung.
- Menyerahkan uang dengan tangan kiri: Dalam budaya Tiongkok, memberi atau menerima uang dengan tangan kiri dianggap tidak sopan, karena tangan kiri dianggap kurang bersih dibandingkan dengan tangan kanan. Hal ini sering dihindari dalam berbagai situasi, terutama saat memberikan hadiah atau uang.
- Menggunakan warna putih untuk acara perayaan: Warna putih biasanya dikaitkan dengan kesedihan dan berkabung dalam budaya Tiongkok. Oleh karena itu, warna putih umumnya dihindari untuk acara perayaan atau pernikahan. Sebaliknya, warna merah sering digunakan dalam acara-acara positif, seperti pernikahan, karena melambangkan kebahagiaan dan keberuntungan.
- Menyapu atau membersihkan rumah pada Tahun Baru Imlek: Pada hari-hari pertama Tahun Baru Imlek, orang Tiongkok menghindari menyapu atau membersihkan rumah karena dipercaya bahwa hal ini dapat "menyapu" keberuntungan dan kebahagiaan yang masuk ke rumah. Biasanya, rumah dibersihkan sebelum Tahun Baru Imlek untuk menghindari hal ini.
- Menghindari tidur dengan kepala menghadap utara: Dalam feng shui, arah tidur juga dianggap penting. Tidur dengan kepala menghadap utara dipercaya dapat membawa energi negatif, yang dapat memengaruhi kesehatan dan kehidupan seseorang. Oleh karena itu, banyak orang Tiongkok menghindari tidur dengan arah kepala yang menghadap utara.
- Menghindari memberi jam sebagai hadiah: Memberikan jam tangan sebagai hadiah dianggap tidak menguntungkan dalam budaya Tiongkok, karena kata untuk "jam" (, zhng) terdengar mirip dengan kata "akhir" (, zhng), yang dapat diartikan sebagai akhir hidup atau perpisahan. Oleh karena itu, pemberian jam sebagai hadiah sering dihindari.
- Menghindari pemberian hadiah dalam jumlah empat: Selain menghindari angka empat itu sendiri, memberikan hadiah dalam jumlah empat juga dianggap tidak menguntungkan, karena ini bisa mengarah pada asosiasi dengan kematian.
- Menghindari mencukur rambut saat perayaan penting: Mencukur rambut, terutama selama Tahun Baru Imlek, dianggap membawa nasib buruk. Hal ini karena mencukur rambut dianggap sebagai tindakan menghapus nasib baik atau keberuntungan.
- Menghindari menancap sumpit ke mangkuk nasi: Menancapkan sumpit di nasi saat makan sehari-hari dianggap sebagai pertanda buruk dan tidak sopan, karena dalam ritual pemakaman tradisional Tiongkok, semangkuk nasi dengan sumpit yang ditancapkan secara tegak sering diletakkan di altar sebagai persembahan untuk arwah orang yang telah meninggal.
Kepercayaan-kepercayaan ini berakar pada budaya dan sejarah panjang orang Tiongkok yang dipengaruhi oleh ajaran Konfusianisme, Taoisme, serta prinsip feng shui. Meskipun sebagian besar larangan ini bersifat tradisional, banyak orang masih mengikuti pantangan-pantangan ini untuk memastikan kehidupan yang penuh keberuntungan dan kesejahteraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H