Lihat ke Halaman Asli

Lilian Kiki Triwulan

TERVERIFIKASI

Always be happy

Geliat Mandiri Perempuan Desa Sumampir

Diperbarui: 5 Juli 2020   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok UMKM Arum Sari Boga Desa Sumampir/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Desa Sumampir yang berada di Kecamatan Rembang, desa yang cukup jauh dari pusat kota Purbalingga ternyata tak menyulutkan warganya untuk terus berkembang. Seperti halnya geliat perempuan-perempuan mandiri yang memproduksi aneka jajanan pasar di sepanjang jalan Desa Sumampir.

Mereka tergabung dalam kelompok yang mereka beri nama Arum Sari Boga. Arum Sari Boga terbentuk tahun 2014 dan terus berkembang dengan usahanya sampai sekarang. Saat ini Arum Sari Boga diketuai oleh Widi Astuti dengan 100 anggota.

Perempuan-perempuan yang tergabung dalam Arum Sari Boga setiap harinya memproduksi beraneka jenis jajanan pasar dari mulai jajanan yang rasanya manis hingga kudapan yang rasanya asin. Seperti donat, brownies, bolu kukus, pie, risoles, lumpia, keripik daun katuk dan masih banyak yang lainnya.

Setiap harinya mereka menjajakan hasil produksi mereka di sepanjang jalan Desa Sumampir. Selepas Shubuh mereka sudah bersiap menata aneka dagangannya di meja-meja yang berjajar rapi.

Aneka Jajanan yang Dijajakan di Desa Sumampir/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Hingga pukul 09.00 biasanya makanan yang mereka jual sudah laris diburu oleh pembeli yang berasal dari desa-desa sekitar Desa Sumampir. Harganya pun terbilang cukup murah mulai dari harga Rp 1000 sampai Rp 2000.

Selain menjajakannya di pinggir jalan, ada pula pedagang yang datang mengambil untuk dijual kembali. Mereka yang datang biasanya membawa keranjang atau gerobak. Nantinya akan dijual kembali keliling desa dan desa-desa sekitar. Ada juga yang menjualnya ke pasar baik pasar desa maupun pasar-pasar di area kota.

"Kami inginnya mereka (penjual keliling, Red) ada keseragaman terutama yang membawa gerobak, jadi untuk dijualnya lagi juga banyak orang yang tertarik, mereka kan juga mitra kami," kata Widi Astuti.

Ditanyai soal produksi, perempuan-perumpuan mandiri ini mulai membuat aneka jajanan pasar setelah Ashar atau pada sore hingga malam hari. Produksinya dilakukan di rumah masing-masing dengan alat-alat yang masih sangat sederhana.

Jajanan pasar khas Arum Sari Boga Desa Sumampir/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline