"Soal rasa, 'uceng' tidak pernah bohong"
Hai, hai semuanya...sudah pernah makan ikan? sudah dong pastinya ... "soalnya kalau gak makan ikan nanti ditenggelamkan sama bu Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan RI ya." Yang penting jangan tenggelam dalam lautan luka dalam ya, itu sungguh ter...la...lu...
Coba, sebutkan ikan apa saja yang kalian kenal? 'ehh kok mirip-mirip pertanyaan Pak Jokowi ya?' Tapi gpp lha ya biar ikutan hits. Ada ikan lele, tongkol, gurameh, nila, bawal dan masih banyak ikan-ikan lainnya yang berkeliaran bebas di sungai, kolam dan lautan.
Nah buat kalian orang Purbalingga khususnya nih, ada yang kenal sama 'uceng'? Itu lho iwak (ikan, Red) yang biasa hidup di sungai tapi bukan sembarang sungai. Tapi sayang ikan ini belum sepopuler ikan-ikan lainnya yang sudah naik daun ke piring saji di restaurant-restaurant ternama.
Oke, tepatnya di Kali (sungai, Red) Gintung, Kali Karang dan kali-kali lainnya di Kecamatan Karangmoncol, kalian bisa menemukan komoditas ikan ini hidup berenang kesana kemari. Tapi tunggu dulu nih, ada informasi kalau ikan ini ditangkapnya susah-susah gampang 'kaya jodoh gitu...upss'. Kalau penduduk sekitar yang mencari iwak ini biasanya menggunakan semacam jaring khusus untuk menangkap ikan ini dan biasanya ikan ditangkap pada malam hari lho...
Perlu kalian ketahui, kalau iwak uceng ini punya cirri khas tersendiri beda dengan ikan-ikan lainnya yang punya tubuh besar dan berisi. Iwak uceng ini kecil, panjang dan pipih, lha gak ada dagingnya dong? Oke tenang dulu belum selesai nih bahas iwaknya ya.
Dari informasi yang terpercaya, iwak ini susah untuk dikembangbiakan di kolam tersendiri lho. Ikan ramping yang satu ini hanya bisa berkembang biak di sungai. Dan katanya ikan ini kalau lagi peralihan musim atau bisa dibilang hujan, terus terang, hujan lagi, terang lagi ikan ini akan banyak dijumpai dan hasil tangkapannya bisa banyak lho.
Gurihnya 'Iwak Uceng' Yu Tuji yang Terus Membekas
Perlu pembaca setia ketahui nih, kalau cita rasa iwak uceng ini hmm endolita binggoww. GURIHNYA KAGAK NAHAN...!!! dijamin bikin nagih pokoknya. Apalagi ditemani dengan sepiring nasi hangat yang masih mengepulkan asap, plus sambal terasi. Huwooowww mantap jiwa... bisa nambah berkali-kali dan lupa program diet nih.
Nah, kalau kalian mau mencari primadonanya Karangmoncol bisa ketemu sama salah satu penjual iwak uceng yaitu Yu Tuji. Yu Tuji ini sudah 20 tahun menjajakan iwak uceng gorengnya di Pasar Manis Karangmoncol. Ia menjajakan dagangannya dari mulai iwak uceng, iwak melem, belut, udang kali yang kecil-kecil yang sudah digoreng matang dan dijamin kelezatannya. Ia sendiri berjualan dari jam 6 pagi sampai jam 12 siang.
Istri dari Kasman ini setiap dini hari mulai jam 3 pagi harus mulai berkecimpung dengan ikan liar yang sudah didapatkannya dari para penyetor iwak uceng yang masih mentah. Iwak uceng ini kemudian diolah bersama dengan bumbu-bumbu pamungkasnya seperti jahe, kunyit, ketumbar, mrica, dan bawang putih. Selanjutnya siap masuk penggorengan 'srenggg' hingga matang, lalu diangkat, ditiriskan siap deh memanjakan lidah.