Lihat ke Halaman Asli

Lilia Gandjar

TERVERIFIKASI

Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Susah-Susah Gampang Memasarkan Buku Elektronik

Diperbarui: 22 Juli 2022   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Susah-Susah Gampang Memasarkan Buku Elektronik.  |  Sumber: www.freepik.com

Buku elektronik mengubah wajah literasi. Karakteristiknya lebih efisien, efektif, dan ringkas. Kehadirannya sangat cocok di era digitalisasi ini.

Sejak mengajar homeschooling, saya menjadi akrab dengan buku elektronik. Materi-materi pelajaran putri kecil saya unduh dari Education atau K5 Learning. Sedangkan suplemen latihan, saya pilih dari Teachers Pay Teachers (TPT). 

Setelah pindah ke Sektor 1A, saya tidak dapat leluasa mengakses internet. Saat itulah saya memulai debut sebagai penulis buku elektronik.

Awalnya, buku-buku elektronik itu hanya untuk putri kecil. Lama kelamaan, saya membuat versi yang lengkap. Namun, hanya sebagai bahan koleksi dan tidak dipasarkan.

“Siapa yang akan beli buku berbahasa Inggris?” tanya putri kecil.

“Belum mama jual,” jawab saya. “Ini jadi dokumentasi saja. Nanti mama cari tahu dulu bagaimana cara jualnya. Di TPT, sepertinya orang-orang bule itu mudah sekali menjual ebook.”

***

Inspirasi saya membuat buku elektronik datang dari TPT. Soal-soal yang dijual di komunitas itu begitu kreatif dan segar.

Logic Puzzle #1 Grade 1. (Dokpri)

Mewarnai, Menggunting, dan Menempel #1. (Dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline