Lihat ke Halaman Asli

Lilia Gandjar

TERVERIFIKASI

Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Mengenal Manajemen Waktu

Diperbarui: 20 April 2020   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kemungkinan yang dapat timbul ketika seseorang #DiRumahAja adalah menjadi lebih produktif dan kreatif. Untuk menjadi produktif dan kreatif, perlu suatu strategi sehingga mencapai hasil maksimum. Strategi ini dikenal dengan istilah Manajemen Waktu. Wawasan mengatur waktu dapat diterapkan untuk bekerja ataupun belajar di rumah. 

Dengan mengatur waktu 24 jam per hari, performa kerja seseorang akan menjadi lebih baik. Hal ini dapat terjadi karena orang tersebut mempertimbangkan segala hal yang akan dikerjakannya. Semua tindakan atau keputusan untuk melakukan aksi perlu diberi prioritas.

Manajemen Waktu adalah cara mengelola waktu sehingga tercipta keseimbangan hidup dan menjadi individu yang produktif.

Langkah 1 - Memulai Manajemen Waktu

Untuk dapat sukses melakukan manajemen waktu, ada beberapa hal penting yang harus diidentifikasi terlebih dahulu. Pertama adalah mengurangi gangguan. Suatu gangguan, walaupun sangat remeh sekalipun, akan membuyarkan konsentrasi. Kedua adalah mendaftar apa saja yang dapat membantu untuk fokus. Ketiga adalah membuat daftar pekerjaan yang harus dilakukan ataupun pelajaran yang harus dipelajari setiap hari. Berikan label prioritas untuk tiap aktivitas tersebut dengan mempertimbangkan sisi 'penting' dan 'mendesak'.

Diagram Memulai Manajemen Waktu--dokpri

Stephen Covey, penulis buku The Seven Habits of Highly Effective People, menyarankan 4 jenis label prioritas:
1. Tidak Penting dan Tidak Mendesak
2. Tidak Penting dan Mendesak
3. Penting dan Tidak Mendesak
4. Penting dan Mendesak

Tabel Prioritas--dokpri

Tidak Penting dan Tidak Mendesak adalah pekerjaan yang tidak perlu dilakukan dan bukan menjadi tugas Anda. Atau pelajaran yang tidak perlu dipelajari karena belum saatnya tahu atau diluar konteks pengetahuan yang wajib diketahui. Apapun yang termasuk kategori ini harus segera dihapus dari daftar rencana kerja harian.

Contoh kegiatan Tidak Penting dan Tidak Mendesak:

  • Menonton Sinetron TV padahal ada banyak prioritas lain di hari itu.
  • Mempelajari tentang bagaimana membangun sofware belajar dari rumah untuk anak di jenjang Sekolah Dasar.

Tidak Penting dan Mendesak adalah pekerjaan yang harus diamanatkan kepada orang lain. Pekerjaan ini membutuhkan tenaga ekstra dan waktu cukup banyak tetapi tidak berhubungan dengan tujuan Anda bekerja. Untuk mendelegasikan suatu pekerjaan, ada hal yang harus dikorbankan. Bentuk pengorbanan itu dapat berupa uang.

Contoh kegiatan Tidak Penting dan Mendesak:

  • Pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menyapu, mencuci, dan membersihkan rumah dapat didelegasikan kepada asisten rumah tangga harian dengan mengorban sejumlah uang sebagai upah.
  • Membaca dan merangkum pelajaran hafalan dapat didelegasikan kepada teman yang kurang mampu ekonominya dengan memberikan uang sebagai upah yang disisihkan dari uang jajan harian.

Penting dan Tidak Mendesak adalah pekerjaan yang harus diprioritaskan. Meskipun pekerjaan ini sulit tetapi harus dikerjakan lebih dahulu sebelum menjadi mendesak. Ukuran keberhasilan mencapai tujuan bekerja dilihat dari seberapa banyak pekerjaan dengan label ini sudah diselesaikan.

Contoh kegiatan Penting dan Tidak Mendesak:

  • Membuat perencanaan kerja harian dan mingguan.
  • Olah raga dan bermain-main di luar rumah.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline