Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu untuk Budidaya Jamur Tiram

Diperbarui: 12 Mei 2022   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tahukah kamu limbah serbuk kayu dapat dimanfaatkan sebagai media tanam budidaya jamur tiram ?

Jamur tiram merupakan salah satu komuditas yang sedang diminati masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan. Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2017 tingkat konsumsi jamur di Indonesia mencapai 47.753 ton sedangkan produksinya hanya 37.020 ton. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan budidaya jamur tiram.

Budidaya jamur tiram ini sangat menguntungkan, karena mudah untuk dibudidayakan, tidak memerlukan modal yang besar, lahan yang luas, dan proses produksi yang relative lebih cepat, hingga periode dan waktu panen yang singkat. Budidaya jamur tiram ini bisa menggunakan serbuk kayu yang pemanfaatannya belum optimal, yang dapat digunakan sebagai media tanam (baglog).

Untuk Anda yang ingin memulai budidaya jamur tiram, biasanya dengan memulai dengan cara menyiapkan baglog.

  • Pembuatan media tanam

Pembuatan media tanam diawali dengan proses pengayakan untuk menghasilkan serbuk kayu yang halus dan seragam, lalu dilakukan pencampuran antara serbuk kayu, dedak dan kapur, kemudian diaduk sampai merata, setelah itu tambahkan air sampai kadar airnya mencapai 60%. Lalu campuran bahan tadi ditutup rapat dan didiamkan selama semalaman. Kemudian campuran bahan dimasukkan ke dalam kantong plastic, padatkan bahan yang ada di dalam plastic, lalu tutup plastic dengan cincin dari potongan paralon, sehingga bungkusan menyerupai botol. Setelah itu dimasukkan kedrum pengukus untuk dikukus selama 8 jam.

  • Pembibitan

Pada proses pembibitan ini, digunakan bibit berupa sorgum. Sorgum dicuci bersih dengan air mengalir, lalu sorgum dimasukkan kedalam kantong plastik, lalu disterilisasikan menggunakan autoklaf dengan suhu 121C, dengan tekanan 2 barr, selama 30 menit.

  • Inokulasi bibit (penanaman bibit)

Inokulasi bibit dilakukan dengan cara membuka sumbatan kapas baglog, buka sedikit lubang pada media tanam, lalu ambil sedikit bibit jamur tiram, dan letakkan kedalam bagalog dengan sedikit ditekan, lalu media tanam ditutup kembali.

  • Inkubasi

Media baglog yang telah diinokulasi dipindahkan keruangan inkubasi. Inkubasi dilakukan sekitar 20-30 hari sampai miselium tumbuh sempurna.

  • Pemeliharaan jamur

Setelah miselium tumbuh dengan sempurna, dilakukan pemeliharaan jamur. Jamur akan tumbuh selama 3 bulan, dengan waktu panen 2-3 minggu sekali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline