Lihat ke Halaman Asli

Lili DasaPutri

Dosen PLS FIP UNP

Keluarga sebagai Pembentuk Imun Pertama

Diperbarui: 30 Juni 2021   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi sudah memasuki usia ke dua tahun saat ini, kemunculannya di negara Cina pada akhir tahun 2019 menyebar keseluruh pelosok dunia termasuk Indonesia. Banyak perubahan yang dapat dilihat dan dirasakan manusia, selain itu pandemi ini juga mempengaruhi semua aspek kehidupan masyakarakat di dunia. 

Mulai ekonomi, sosial, politik, agama dan tak luput aspek pendidikan. Menanggapi kondisi ini, pemerintah telah mengeluarkan beberapa aturan seperti penerapan prokes kesehatan, memakai masker, menggunakan saitaizer/ mencuci tangan, dan lainnya. Dampak nyata yang dapat dilihat lagi adalah perubahan sistem kerja, yang biasanya masyarakat melakukan aktifitas diluar rumah dengan berbagai profesi atau pekerjaan kiniterpaksa harus bekerja dari rumah dan banyak juga yang dirumahkan karena menurunnya omset 

Dalam pendidikan dapat kita lihat juga seperti dikeluarkannya Peraturan Menteri yang mewajibkan sistem pembelajaran Belajar Dari Rumah (BDR). Anak-anak yang biasanya belajar di sekolah mulai dari jenjang PAUD sampai perguruan tinggi melakukan kegiatan pembelajaran dengan cara daring  sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. 

Maka hal ini memaksa masyarakat suka atau tidak suka, mau atau tidak mau harus mengikutinya. 

Dilihat dari segi positif, secara harfiah hal ini merupakan langkah yang bagus untuk mengembalikan pendidikan kepada keluarga sebagi lembaga pertama pendidikan itu sendiri. Kondisi ini juga membuat keharmonisan, kedekatan orangtua dan anak, suami dan istri serta sesama anggota keluarga menjadi lebih mesra. Orangtua yang biasanya sibuk dengan rutinitas pekerjaan memiliki waktu yang sedikit bersama keluarga akan berbeda kondisinya disaat pandemi ini yakni orangtua banyak memiliki waktu untuk menikmatinya dengan keluarga. 

Selanjutnya, kondisi ini dapat membangun sistem imun yang lebih kuat. Kenapa bisa demikian? karena disaat anggota keluarga berkumpul pastinya akan mengahadirkan kebahagian, keceriaan serta keharmonisan antar sesama anggota keluarga. Kondisi diri seperti inilah yang menjadi salah satu aspek yang dapat menjadi indikator sisitem imun stabil. 

Perasaan tenan dan rileks akan menghasilkan pikiran jernih, tidak parno dan tidak panik dengan pandemi ini. Oleh kerena itu keluarga menjadi salahsatu penyumbang terbesar untuk memperkuat sistem imun disamping menerapkan prokes kesehatan, konsumsi makanan bergizi dan informasi update mengenai pandemi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline