Lihat ke Halaman Asli

Waiting for A Change…

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu saat saya pernah berkata pada diri saya sendiri, “Saya harus membuat perubahan dalam hidup saya!!”

Saat itu, tekad saya pun membara untuk melakukan perubahan dalam hidup saya. Pandangan hidup saya pun saya ubah dan segala sesuatunya saya lihat dengan positif. Saat saya melakukan itu, saya merasa bersemangat dalam menjalani hari-hari saya. Saya bersemangat karena saya yakin ada sesuatu yang baik yang menunggu di depan saya. Dan saya sungguh tak sabar menanti itu!

Hari demi hari mulai berlalu. Entah sudah berapa lama sejak saya melakukan tekad bulat itu dan kini perlahan ia mulai luntur. Harapan dan semangat saya mulai luntur karena perubahan yang saya inginkan tidak kunjung datang. Hari-hari saya kini mulai kembali terasa membosankan karena pikiran negatif perlahan mulai masuk ke dalam otak saya. Dalam hati saya terus bertanya, mengapa tidak ada yang berubah?

Apakah karena saya kurang berusaha? Apakah karena memang belum waktunya perubahan itu datang? Sampai kapan saya harus terus begini? Sungguh terkadang saya merasa lelah memikirkannya. Meskipun demikian, di lubuk hati saya yang paling dalam, ada satu keyakinan bahwa perubahan itu pasti akan datang, meskipun kini keyakinan itu dengan susah payah bertahan.

Saat ini pun saya masih menjalani hari-hari dengan kejenuhan. Saya bertahan hidup menjalani rutinitas yang ada, tapi tetap saja rasanya ada yang hilang. Terkadang saya merindukan semangat yang dulu pernah membara dalam diri saya. Semangat ini mungkin masih ada, tapi sudah mulai redup dan jauh tertimbun dalam jiwa saya yang lelah.

Lalu, sesulit itukah untuk membuat perubahan. Saya tahu sebenarnya jawabannya adalah tidak. Sungguh sebenarnya sangat mudah membuat perubahan jika kita benar-benar menginginkan dan mengusahakannya.

Kalau begitu sebenarnya saya kurang berusaha? Mungkin saja, ya. Sepertinya lingkungan di sekitar saya turut membuat saya kehilangan daya untuk berusaha. Tapi, saya tidak mau menyalahkan keadaan, karena saya lah yang sebenarnya patut disalahkan. Karena saya sudah kehilangan semangat dan harapan.

Kini, saya hanya bisa pasrah kepada Tuhan, mencoba mengerahkan sedikit sisa semangat yang saya miliki dalam hari-hari saya, dan berharap perubahan itu akan muncul.

Ya, saya yakin perubahan itu akan tetap datang. Meski saya sudah sangat lelah menunggunya. Dengan segenap keyakinan saya yang tersisa.

Saya yakin ia datang.

Dan ia akan membuat saya hidup kembali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline