Lihat ke Halaman Asli

Ahok-Djarot Akhirnya Meniru Program Rumah Anies-Sandi

Diperbarui: 7 April 2017   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://megapolitan.kompas.com/read/2017/04/06/20204161/begini.skema.hunian.yang.digagas.ahok-djarot

Sedikit lucu sebenarnya mengetahui Ahok-Djarot pada akhirnya mengeluarkan program rumah, terutama di moment-moment terakhir pemungutan suara. Pasalnya, pasangan nomor urut dua tersebut selalu antipati dan nyinyir dengan program rumah yang ditawarkan oleh pasangan calon Anies-Sandi. Bahkan, berulang kali Ahok-Djarot terkesan meremehkan program rumah Anies-Sandi karena mereka anggap mustahil diwujudkan di Jakarta.

Namun, akhirnya mereka menyadari bahwa problem tempat tinggal merupakan salah satu persolan mendasar warga Jakarta. Problem tempat tinggal ini mempengaruhi semua aspek dari kehidupan masyarakat, mulai dari jumlah pengeluaran bulanan hingga persoalan kesejahtraan.

Karena memahami hal tersebut, Anies-Sandi menawarkan program perumahan dengan rencana DP 0 rupiah bagi warga DKI Jakarta. Ide tersebut pada awalnya menjadi bahan lawakan Ahok-Djarot dan para pendukungnya. Bahkan, dalam salah satu kesempatan debat, Ahok pernah menyebut program tersebut sebagai bentuk pembodohan dan pembohongan terhadap publik karena mustahil diwujudkan di Jakarta.

Namun, Ahok-Djarot akhirnya untuk kesekian kalinya menjilat ludah sendiri. Pasalnya, mereka akhirnya menawarkan program serupa kepada warga DKI Jakarta. Meski dengan mekanisme yang sedikit berbeda, tidak bisa dipungkiri bahwa program tersebut lahir karena Ahok-Djarot mulai panik karena tidak mampu mendegradasi popularitas program rumah yang ditawarkan oleh Anies-Sandi.

Karena program perumahan Anies-Sandi tersebut tidak mungkin diremehkan lagi, maka Ahok-Djarot akhirnya mengambil strategi baru, yakni berupaya menawarkan program serupa walaupun sejak awal mereka menganggap program tersebut pembodohan dan janji manis di musim kampanye.

Memang ada yang berubah dari kampanye dan tawaran program Ahok-Djarot pada putaran kedua pemilihan gubernur-wakil gubernur ini. Akhir-akhir ini, Ahok-Djarot mulai mengeluarkan program-program bombastis, popular, dan terkesan altruis. Ada pembentukan beragam ‘pasukan’ yang bertugas melayani langsung persoalan-persoalan dasar warga, misalnya persoalan rumah rusak, warga sakit, persoalan saluran air, perbaikan taman, dan lain sebagainya.

Pertanyaannya adalah kemana saja program-program tersebut 4 tahun yang lalu, ketika musim kampanye belum datang? Jika pemeritah hanya hadir di musim kampanye, buat apa kita memilih pemimpin yang memegang kekuasaan pemerintahan?

Referensi 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline