Lihat ke Halaman Asli

Seniwati Sejati

Diperbarui: 6 November 2024   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest.com/Denitiranto Ranto

Gurat tenangnya pernah bersuar memukau
Melampau sorot keperakan di muka malam
Kala aku, hendak mampu merangkak
Kala ia, persis seelok Cleopatra

Ibu...

Tapi kini ronanya kian meredup
Dikikis laju perputaran tahun masehi
Sepeku garis-garis menua telah mengilas
Hingga raganya ringkih nyaris tumbang

Aku tahu ia berbohong...

Tentang sesimpul senyum ditengah padang Terik
Ketika ia harus mengayuh pedal sepeda tua itu
Meski dengan separuh nyawa

Barangkali...
Hendak menabir punggung yang kian membungkuk
Hanya agar tampak jelas masih mampu melambung

Ibu, 'kan terus berbohong
Sekadar menjaga rasa dan asa anak-anak nya
Mungkin tanpa ingin mengenal akhir
Tanpa ingin peduli
Jika harus berlakon seniwati sejati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline