Tawa bahak itu melenguh lengking
Mengendap-endap kendali tiap sorot tatap
Mengoyak gigih pekuan bulir peluh
Kala aku...
Layak bayi merpati hendak mengepak landas
Para pencaci itu tertawa puas
Meleceh aku, sudah terhempas, tersungkur, terjungkal
Terseok mengais asa di jantung Merapi
Masih saja bertekad menggubah sepasang sayap
Jangan bermimpi, pekik mereka